Jakarta (ANTARA News) - Menbudpar Jero Wacik meminta kalangan produser film dalam negeri untuk membuat film anak-anak. "Pasar sudah meminta, jadi saya kira para produser tidak perlu ragu lagi untuk membuat film anak-anak," kata Menteri saat memberikan sambutan pada Perigatan Hari Film Nasional di kantornya, Minggu. Sejak Petualangan Sherina, Lenong Bocah dan terakhir Denias, Senandung di Atas Awan, belum ada lagi film bertema anak-anak yang dibuat dan meramaikan bursa perfilman di Tanah Air. Padahal, kata Menteri, asalkan temanya kuat dan sesuai dengan budaya bangsa, maka pasti film dengan target penonton anak-anak juga bakal laris manis. "Jadi jangan ragu," katanya. Peringatan Hari Film Nasional di Departemen Kebudayaan dan Pariwisata itu juga diwarnai aksi demo 1.000 anak-anak bersama orang tuanya. Mereka mempertanyakan film-film nasional dewasa ini, yang didominasi kisah bertema percintaan dan horor. Atas tuntutan itu, produser "Ayat Ayat Cinta", Manooj Punjabi menyatakan pihaknya siap memproduksi film anak-anak, tetapi masih mencari bentuk dan konsep yang baik. "Kita pasti bikin," kata bos MD Entertainment tersebut. "Tapi, saya orangnya selalu ingin mencari terlebih dahulu tema yang kuat, yang benar-benar beda," katanya menambahkan. Meningkat Produksi film nasional sudah jauh meningkat dibandingkan sebelum Festival Film Indonesia (F.F.I) dihidupkan kembali pada 2004. Menteri Jero Wacik mengungkapkan, berdasarkan data produksi film yang dikelola departemennya, jumlah film yang dibuat antara tahun 1992-2004 sedikit sekali, rata-rata dalam setahun hanya ada dua himgga lima film yang diproduksi. Setelah F.F.I digelar tahun 2004, jumlah film yang diproduksi dalam setahun terus meningkat. "Tahun 2007, ada 57 film yang diedarkan. Sampai bulan Maret ini, sudah ada 20 film yang beredar dan saya memperkirakan jumlah film pada tahun 2008 ini mencapai 90 film," katanya. Menteri juga memuji film Naga Bonar Jadi 2 sebagai film terfavorit tahun 2007, dan film Ayat-Ayat Cinta yang saat ini sudah melampaui jumlah tiga juta penonton. "Kedua film ini terbukti mempunyai daya tarik sangat kuat, tanpa perlu harus ribut-ribut dengan LSF (Lembaga Sensor Film). Artinya apa, film yang tidak macam-macam terbukti laris manis," katanya. Film Naga Bonar Jadi 2 berhasil meraih jumlah penonton sebanyak 2,3 juta orang, sementara Ayat Ayat Cinta, seperti dikatakan Manooj Punjabi, sampai saat ini sudah disaksikan oleh 3,350.000 penonton dan masih bertahan di bioskop nasional. Sehubungan itu, Menteri meminta kalangan produser untuk semakin giat membuat film-film dengan tema kuat yang menyentuh daya rasa dan pikiran masyarakat dan bangsa Indonesia. Menjawab wartawan, ia juga mengatakan pihaknya telah meminta kalangan perbankan untuk memberikan bantuan dengan menyediakan kredit murah bagi para produser. "Kalau filmnya bagus, pasti pinjaman dapat dikembalikan dalam waktu setahun dan meraih keuntungan. Kalaupun filmnya kurang bagus, produser dapat mengembalikan cicilan pinjaman dengan pelan-pelan," katanya. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008