Kendari (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjukrasa di jalan masuk Kampus Universitas Haluoleo (Unhalu) dengan membakar ban bekas dan memblokir jalan sehingga arus lalulintas terganggu. Pantauan di Kendari, Senin, massa mahasiswa yang sebagian mengenakan baju almamater Unhalu warna kuning memprotes kebijakan meliburkan mahasiswa selama sepekan. "Mahasiswa Unhalu menggelar aksi unjukrasa menuntut hak-hak mereka yang diinjak-injak oleh oknum polisi saat menyerbu kampus. Kenapa pimpinan universitas justru meliburkan mahasiswa," kata orator, Laode Abdul Wahid. Setiap mahasiswa yang melintas diminta bergabung untuk menggelar aksi unjukrasa, namun ada yang hanya bertahan beberapa menit kemudian meninggalkan lokasi aksi. Selain memprotes kebijakan meliburkan perkuliahan pengunjukrasa juga meminta Kapolda Sultra bertanggungjawab atas penyerbuan Kampus Unhalu yang menyebabkan kerusakan sebagian gedung rektorat dan auditorium serta kendaraan roda empat dan dua yang diparkir. "Kalau Kapolda Sultra tidak bisa menjamin keamanan di daerah ini maka harus nengundurkan diri atau dicopot," katanya. Kapolda Sultra, Brigjen Pol Joko Satrio pada pertemuan dengan jajaran Muspida mengatakan, siapa pun yang melakukan tindakan anarkis akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku. Staf Rektorat Unhalu, Rianto mengatakan, pelayanan administrasi kemahasiswaan tetap berjalan tetapi di rumah masing-masing pejabat yang bersangkutan. "Kegiatan perkuliahan dan pelayanan administrasi di kampus diliburkan selama sepekan tetapi bagi mahasiswa yang berurusan dapat mendatangi rumah dosen atau staf," kata Rianto. Dandim 1417 Kendari, Letkol Inf. Agustinus berbincang-bincang dengan mahasiswa yang memblokir jalan masuk kampus. "Warga negara berhak menyampaikan aspirasi tetapi dengan damai. Sultra adalah milik bersama yang harus kita jaga stabilitasnya," kata Dandim, Agustinus. (*)

Pewarta: imung
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008