Kabul (ANTARA) - Taliban pada Sabtu mengatakan tidak akan menggelar pembicaraan langsung dengan pemerintah Afghanistan sekaligus membantah pernyataan menteri senior soal rencana pembicaraan seperti itu dalam dua pekan ke depan, kata pejabat Taliban.

Menteri Negara Urusan Perdamaian Afghanistan, Abdul Salam Rahimi, pada Sabtu menuturkan ia berharap bahwa pembicaraan langsung dengan Taliban dapat digelar dua pekan mendatang di salah satu negara Eropa yang dirahasiakan. Pemerintah akan diwakili oleh delegasi yang beranggotakan 15 orang, kata dia.

Namun, juru bicara Kantor Politik Taliban di Qatar, Suhail Shaheen, membantah hal itu dengan mengatakan pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan hanya akan terjadi setelah ada kesepakatan dengan Amerika Serikat mengenai penarikan pasukan mereka.

"Pembicaraan intraAfghanistan hanya akan dimulai setelah penarikan pasukan asing diumumkan," kata Shaheen.

Utusan khusus AS untuk perdamaian di Afghanistan, Zalmay Khalilzad, mengatakan seusai Rahimi mengumumkan bahwa pembicaraan antara Taliban dan Afghanistan akan terjadi setelah AS "menyimpulkan kesepakatannya sendiri" dengan Taliban.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ledakan dekat Universitas Kabul tewaskan enam orang, lukai 27

Baca juga: Serangan Taliban tewaskan delapan petugas keamanan di Afghanistan

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA 2019