Bandung (ANTARA News) - Empat pemuda yang diduga anggota sebuah geng motor dilaporkan merampas tas milik pedagang, Ny Imas Rodiah (48) di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin (313) sekitar pukul 21.45 WIB. Berdasarkan keterangan dari Mapolresta Bandung Tengah, Selasa menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi ketika korban akan pulang ke rumahnya di Jalan H Basuki, Kelurahan Binong, Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. Kasus tersebut kini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Saat itu korban pulang jalan kaki seorang diri. Korban juga tidak curiga kalau dirinya tengah dikuntit para pelaku, sehingga pada saat tiba di depan Pasar Binong korban dikejutkan dengan aksi para pelaku. Dua sepeda motor yang ditumpangi empat orang pelaku datang dari arah belakang dan langsung memepet korban. Bahkan salah seorang diantaranya langsung berusaha merampas tas yang tengah dipegang korban. Kontan saja hal itu membuat korban terkejut, sehingga saat itu juga korban berusaha mempertahankan tasnya. Meski sempat terjadi aksi tarik menarik tas diantara mereka, namun korban kalah tenaga sehingga langsung terjatuh. Akibatnya pelaku berhasil merampas tas korban berisi HP Samsung dan uang tunai sebesar Rp200.000. Para pelaku langsung kabur ke arah Jalan Kiaracondong Bandung. Melihat hal itu spontan korban pun langsung berteriak rampok sambil menunjuk ke arah pelaku. Selain itu korban pun berteriak minta tolong pada warga sekitar. Namun demikian saat itu para pelaku telah menghilang di belokan jalan. Korban langsung melaporkan kejadian itu pada aparat Kepolisian Polresta Bandung Tengah untuk dilakukan pengusutan. Kepada petugas korban mengaku menderita kerugian sekitar Rp1.500.000. Berkaitan dengan kasus tersebut Kapolresta Bandung Tengah AKBP Drs Arief Ramdhani melalui Kasat Reskrim AKP Dasmin mengakui tentang adanya laporan korban tersebut. Saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Bahkan pihaknya telah meyebarkan anggota untuk melacak keberadaan para pelaku. "Kami masih menyelidikinya dan sudah menyebar sejumlah anggota di lapangan," jelas Arief.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008