Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, pihaknya tidak berkeberatan jika presiden mengusulkan Boediono yang saat ini menjabat sebagai Menko Perekonomian, dicalonkan sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). "Saya kira kalau memang benar yang dicalonkan Boediono, FPG tidak keberatan karena tokoh ini sejak awal memang disebut-sebut paling cocok menduduki posisi itu," kata Priyo Budi Santoso di sela rapat paripurna DPR di Jakarta, Selasa. Menurut dia, yang menjadi masalah adalah apakah presiden akan merelakan posisi menko perekonomian diduduki oleh tokoh lain. "Kalau memang ternyata direlakan ya sudah. Pak Boed memang tepat di sana (BI). Jadi tak ada masalah," katanya. Menurut dia, ada sejumlah alasan mengapa pihaknya dapat menerima Boediono sebagai Gubernur BI. Alasan itu antara lain yang bersangkutan menguasai masalah ekonomi makro dan moneter. "Beliau juga punya reputasi dalam bidang itu. Dia juga kalem. Itu sikap yang dibutuhkan oleh seorang gubernur bank sentral yang irit bicara dan sederhana," katanya. Ia mengakui, memang adalah masalah berkaitan dengan masalah BLBI ketika yang bersangkutan menjadi satu direktur di BI beberapa waktu lalu. "Tapi itu hal yang bisa dijelaskan oleh yang bersangkutan," katanya. Priyo mengatakan, untuk mencegah adanya penolakn dari DPR, pemerintah memang melakukan komunikasi yang bersifat informal. "Ada komunikasi bersifat informal, tapi kami juga masih menunggu kepastian siapa yang akan dicalonkan," katanya. Mengenai pengganti Menko Perekonomian jika Boediono diajukan sebagai calon Gubernur BI, Priyo mengtakan, posisi menko perekonomian memang harus diganti jika memang Boediono diajukan. "Tapi mencari menko lebih mudah dibanding mencari Gubernur BI karena menko gak ada resiko ditolak DPR. Kalau Sri Mulyani, saya pikir lebih dibutuhkan dalam posisinya sebagai Menkeu. Selama ini beliau sangat kredibel di sana," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008