Jakarta (ANTARA News) - Naif menyiapkan lima lagu khusus untuk album kompilasi Siaga Bencana "Selamatkan Bumi, Juga Nyawa" yang akan diluncurkan pada Mei 2008 bersama 13 band lainnya. "Kami sudah punya stok lima lagu," kata drummer kelompok musik pop Naif, Franki Indrasmoro Sumbodo alias Pepeng di sela penandatanganan kerjasama pembuatan album kompilasi antara 14 band dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, Selasa. Ke-14 band tersebut adalah Naif, Samsons, Netral, Mocca, Franky Sahilatua, White Shoes, Efek Rumah Kaca, 70`OC, Navicula, The Upstairs, St Loco, Buset, Ronaldisko, dan NGM. Pepeng mengatakan, dari lima stok tersebut ada yang sudah jadi, misalnya lagu soal banjir, tetapi ada pula yang belum ada judulnya, bahkan ada yang belum ada liriknya. Dari kelima lagu tersebut, ujar alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ) angkatan 1994 itu, akan dipilih satu yang paling sesuai untuk album kompilasi tersebut, karena masing-masing band hanya menyumbang satu lagu saja. Pepeng mengatakan, meskipun citra lagu-lagu Naif selama ini berkesan jenaka, namun tidak ada masalah jika di album kompilasi siaga bencana ini, kesan lagu yang disumbangkannya tidak sesuai citra itu. "Yang jelas kami sangat peduli pada bencana dan ingin masyarakat tahu bagaimana bersiap-siaga dan menghindari bencana itu," kata pria berambut ikal ini. Nantinya, album kompilasi ini terdiri dari 14 lagu yang diciptakan oleh masing-masing dari ke-14 band itu secara bebas, berbekal pengetahuan yang diberikan oleh para pakar bencana dari LIPI. Album Kompilasi tersebut kemudian akan diproduksi oleh LIPI dan diluncurkan di bawah label Electrified Record sebanyak 5.000 keping CD. Sejak 2005, Naif sudah mengkreasikan sejumlah kalimat siaga bencana gempa yang telah dinyanyikan sekitar 30 ribu siswa sekolah di berbagai wilayah seperti Aceh, Yogya, Klaten, dan Anyeryang disosialisasikan oleh LIPI. Lirik yang sederhana tetapi mengena itu, yakni: "Kalau ada gempa, lindungi kepala, kalau ada gempa sembunyi di bawah meja, kalau ada gempa jauhi kaca, kalau ada gempa lari ke lapangan terbuka." (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008