Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution mengatakan, tugas mendesak Boediono jika menduduki jabatan Gubernur Bank Indonesia (BI) adalah membenahi tata kelola (good governance) BI. "Yang membuat saya sedih adalah adanya kasus aliran dana BI," kata Anwar Nasution di Jakarta, Rabu. Menurut Anwar, kasus aliran dana BI ke DPR berkaitan dengan penggelapan pembukuan, mengelabui prinsip mengenal nasabah (know you customer/KYC), dan kemungkinan pelanggaran terhadap UU tentang Money Laundering. "Mana orang bisa percaya sama rupiah kalau ngacau begitu, malulah kita. Itu yang harus dibereskan oleh Pak Boediono," kata Anwar lagi. Agar kasus-kasus semacam itu tidak terulang lagi, katanya, penerapan good governance harus diperbaiki. "Jangan hanya dijadikan jimat-jimat saja". Terhadap adanya dugaan aliran dana BI jilid kedua seperti dilaporkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM), Anwar mengatakan, dirinya sudah mengetahui kasus itu dan tim BPK tengah melakukan audit. "BPK diberi kewenangan untuk mengaudit berbagai hal, termasuk aliran dana itu, kalau saya tidak tahu, bodoh saya," katanya. (*)

Pewarta: bwahy
COPYRIGHT © ANTARA 2008