Medan (ANTARA News) - Kepala Bagian Politik Kedutaan Besar Belanda, Paul Ymkeers mengunjungi konsulat negara itu di Medan, Kamis untuk mengetahui kerusakan akibat aksi unjukrasa yang dilakukan aktivis mahasiswa yang memprotes film "Fitna" yang dikeluarkan anggota parlemen Belanda, Geert Wilders. Dalam kunjungan itu, Paul Ymkeers didampingi Wakil Direktur Reserse Kriminal Polda Sumut, AKBP Darmawan Sutawijaya dan beberapa perwira Poltabes Medan. Kepada wartawan di Medan Paul Ymkeers mengatakan, pihaknya merasa kecewa atas bentuk penolakan yang dilakukan terhadap film Fitna tersebut. Menurut dia, pemerintah Belanda juga telah menyatakan penolakan terhadap munculnya film tersebut sehingga rakyat Indonesia tidak perlu menyerang kantor kedubes atau konsulat Belanda. Namun Paul Ymkeers menegaskan pihaknya belum mengajukan protes terhadap Indonesia dan tidak akan mengintervensi proses pemeriksaan terhadap pelaku pengrusakan tersebut. "Kami mengetahui pihak kepolisian telah memeriksa pelaku pengrusakan itu dan percaya Indonesia mampu menangani kasus tersebut," katanya. Paul Ymkeers mengakui kedatangannya itu untuk melihat tingkat kerusakan setelah mendapat informasi tentang aksi yang dilakukan aktivis mahasiswa tersebut. Ia belum dapat mengumumkan jumlah kerugian yang dialami akibat pengrusakan tersebut. Namun Paul Ymkeers menyatakan kegembiraannya melihat kondisi kantor konsulat Belanda di Medan itu karena kerusakannya telah diperbaiki dengan cepat oleh pemerintah Indonesia. "Semuanya telah bersih dan kantor itu dijaga dengan ketat oleh petugas kepolisian," katanya. Sementara itu, Wadir Reskrim Polda Sumut, AKBP Darmawan Sutawijaya mengatakan, pihaknya telah memeriksa 29 pengunjukrasa yang diduga melakukan pengrusakan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008