New York (ANTARA News) - Mantan Presiden AS Jimmy Carter mengisyaratkan dirinya kemungkinan akan lebih mendukung Barack Obama dibandingkan Hillary Clinton untuk menduduki jabatan sebagai presiden AS berikutnya. Kepada para wartawan dalam perjalanannya ke Nigeria, Rabu, mantan presiden yang berasal dari Partai Demokrat itu mencatat bahwa Obama pada pemungutan suara baru-baru ini telah memenangi pemilu awal di Georgia dan Plains, negara bagian dan kota tempat Carter berasal. "Anak-anak saya dan isteri serta suami mereka pro Obama. Cucu-cucu saya juga pro Obama," kata Carter. Namun seperti yang dilaporkan Greenville News dengan mengutip Associated Press, Carter (83) belum mau secara terang-terangan menyatakan apakah ia juga mendukung Obama. "Sebagai seorang 'superdelegasi', saya tidak akan mengungkapkan siapa yang akan saya dukung, tapi saya mempersilakan Anda untuk menebak," kata Carter. Superdelegasi adalah pejabat terpilih atau pemimpin partai politik, yang pada kongres partai soal pencalonan presiden, akan memberikan suaranya bagi para calon kandidat presiden. Carter merupakan satu dari total 13 superdelegasi Demokrat yang dimiliki Georgia. Mereka pada Agustus mendatang dijadwalkan akan menghadiri konvensi nasional di Denver, ibukota negara bagian Colorade. Hanya tiga dari 13 superdelegate di Georgia, termasuk Carter, yang belum menyatakan pilihan mereka. Sementara dari 10 superdelegasi sisanya sudah menyatakan pilihan akan mendukung Obama atau Hillary -- suara terbanyak diperoleh Obama dengan perbandingan dukungan 7:3. Saat ini di Partai Demokrat, senator asal Illinois Barack Obama dan senator asal New York yang juga mantan ibu negara AS, Hillary Rodham clinton, merupakan dua calon dari Partai Demokrat yang akan memperebutkan tiket dari partai untuk bertarung dalam Pemilu Presiden AS bulan November. Kedua kandidat saat ini masih bersaing ketat untuk mendapatkan dukungan melalui serangkaian pemungutan suara yang dilakukan di berbagai negara bagian, baik dengan melibatkan warga yang telah terdaftar sebagai pemilih Demokrat maupun mereka yang independen. Partai Republik sendiri saat ini telah memiliki calon untuk menghadapi Obama atau Hillary pada November nanti, yaitu John McCain. Hasil jajak pendapat Sementara itu, menurut hasil jajak pendapat NY Times/CBS News Poll yang dikeluarkan Rabu, dukungan yang diberikan oleh para pemilih Demokrat masih lebih banyak diperoleh Obama dibandingkan Hillary. Sebanyak 46 persen responden menginginkan agar Partai Demokrat memilih Obama untuk dimajukan melawan McCain pada Pemilu November nanti, sementara 43 persen responden lainnya menyatakan Hillary lah yang sebaiknya dipilih. Persentase yang diperoleh Obama tersebut merupakan penurunan dibandingkan hasil jajak pendapat serupa pada February lalu, saat Obama mendapat 54 persen dukungan suara dan Hillary hanya 38 persen. Hasil jajak pendapat terbaru yang diumumkan New York Times/CBS News Poll itu juga menjabarkan perkiraan persaingan antara Barack Obama dan Hillary Clinton masing-masing melawan John McCain, senator dari negara bagian Arizona. Menurut hasil `polling` tersebut, Obama mendominasi dukungan atas McCain, dengan catatan 47 persen berbanding 42 persen. Persentase ini juga merupakan penurunan dari bulan Februari yaitu 58:38. Sementara Hillary, juga digambarkan masih memimpin perolehan dukungan responden, yaitu 48:43 persen. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008