Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan memperkirakan laju inflasi pada April ini akan lebih rendah dibanding inflasi Maret yang mencapai 0,95 persen. "Kelihatannya kenaikan harga berhenti tidak liar lagi ke atas, tetapi kalaupun turun juga pelan sekali, artinya barangkali inflasi April ini tidak seperti Maret kemarin. Kalaupun ada inflasi juga sedikit, deflasi ya mungkin masih berat," kata Rusman usai mengikuti upacara pelantikan 14 Dubes RI di Istana Negara Jakarta, Selasa. Menurutnya, meski pada April ini harga beras sudah turun, namun sulit untuk menciptakan deflasi karena harga-harga barang lain sudah dan terus meningkat. "Beras memang turun harganya, tetapi ia tidak mampu menahan harga-harga lain yang sudah bergerak naik. Beras itu bobotnya cuma enam persen, kalau dia turun cuma pengaruh enam persen dari keseluruhan inflasi, sedangkan harga kebutuhan makanan lain kemarin naik," katanya. Dikatakan Rusman, kebijakan pemerintah untuk mengendalikan inflasi sudah cukup bagus, meski sulit untuk membendung tekanan inflasi dari luar negeri. "Cukup bagus tetapi tidak bisa membendung tekanan inflasi dari luar, ini kan global, persoalan inflasi ini persoalan kawasan. Di Philipina, Thailand, Singapura, dan Malaysia mengalami tekanan inflasi yang sama. Kita tidak bisa sendirian. Sebagai negara terbuka kita tidak bisa sendirian, kecuali mau habis-habisan subsidi segala macam, tetapi itu kan berat," tambahnya. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, laju inflasi selama Maret 2008 mencapai 0,95 persen, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2008) mencapai 3,41 persen, dan inflasi year on year sebesar 8,17 persen. Tingginya inflasi Maret ini di luar dugaan banyak pihak, karena sebelumnya BPS mencatat tingkat inflasi pada Februari 2008 0,65 persen, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari 2008) sebesar 2,44 persen, dan tingkat inflasi tahunan (year on year) atau Februari 2008 terhadap Februari 2007 sebesar 7,40 persen.(*)

Pewarta: imung
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008