Kediri (ANTARA News) - Seorang ibu rumah tangga berusia 31 tahun asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur meninggal dunia akibat menderita Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). "Dia meninggal dunia pada 1 April lalu di RSUD dr Soetomo Surabaya setelah menjalani perawatan selama beberapa hari. Selain AIDS, dia juga terkena penyakit TBC," kata Kasi Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Nur Munawaroh, di Kediri, Selasa. Setahun sebelumnya, suami korban telah meninggal dunia juga disebabkan AIDS setelah sekian lama diketahui sebagai pengguna narkoba suntik (penasun) atau Intravena Drug User (IDU). Menurut Nur Munawaroh, janda tanpa anak itu terdeteksi positif mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) di daerah lain pada 2006. "Dia sangat PD (percaya diri) sehingga ketika masih positif HIV tertular suaminya, dia tidak pernah kontrol dan tidak pula minum obat ARV (Anti Retro Viral). Baru ketika sadar, dia aktif kontrol, tapi terlambat karena sudah AIDS disertai TBC. Sebelum meninggal dunia, kondis fisiknya drop dan badannya kurus banget," katanya. Dengan meninggalnya janda itu, maka selama periode 1996-2008 tercatat 14 orang meninggal dunia akibat AIDS dengan tiga orang diantaranya sebagai ibu rumah tangga. Sedang jumlah kasus secara keseluruhan selama periode tersebut mencapai 61 yang terdiri 35 kasus HIV dan 26 AIDS. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kediri terjadi pada Pekerja Seks Komersial (PSK), waria (17), TKI (13), ibu rumah tangga (5), dan penasun (1). "Sedangkan sisanya ada yang sopir, pekerja salon, dan profesi lainnya," kata Nur Munawaroh menambahkan. Pada tahun 2008 ini terdapat empat kasus HIV dan delapan AIDS. Sedang pada April ditemukan dua kasus baru yang menimpa seorang waria dan seorang PSK. Dari 14 orang yang meninggal dunia, empat di antaranya dalam tahap pengobatan ARV. Khusus mengenai ibu rumah tangga yang menderita HIV/AIDS, Nur Munawaroh menjelaskan, kebanyakan tertular dari suaminya. Selain suami sebagai penasun, ibu rumah tangga tersebut juga bisa tertular oleh suami yang suka "jajan" di lokalisasi. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008