Jakarta (ANTARA News) - PT Truba Alam Manunggal Tbk melalui anak perusahaannya, PT Enimax Power Energi, telah menandatangani kesepakatan untuk mengambil alih 80 persen saham PT Bhumi Agung Listrikindo. "Dengan Bhumi Agung ini, kita akan membangun pembangkit listrik tenaga gas Integrated Gasification Combined Cycle (IGCC) atau dikenal dengan PLTGU Syngas senilai 600 juta dolar AS dengan daya 330 mega watt di Pulau Bali," kata Direktur Utama (Dirut) Truba, Sidarta Sidik, dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu. PLTGU Syngas adalah teknologi yang sudah teruji yang digunakan di beberapa negara termasuk China, AS, dan Italia. "Bahan bakar syngas lebih murah dan lebih bersih daripada diesel. Ini akan menjaga konsep daerah Bali sebagai tujuan wisata dunia," katanya. Pemerintah sempat memasukkan Bali dalam kategori daerah dengan krisis listrik. Di Bali, PLN membutuhkan lebih dari 900 mega watt untuk menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel yang mahal serta sudah berusai tua. Dia menambahkan, pembangkit Syngas berbeda dengan pembangkit yang menggunakan bahan bakar batu bara. Pada pembangkit syngas, batu bara dikonversi ke gas, sehingga dinamakan sebagai "synthetic gas" (syngas) yang merupakan bahan bakar ramah lingkungan, setingkat dengan gas alam. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008