Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk tim bersama dengan PT Pertamina (Persero) untuk membahas langkah penanganan tumpahan minyak dari sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi di Blok Offshore North West Java (ONWJ).

"Ke depan akan ada tim bersama dari Pertamina dan Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi persoalan ini," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat jumpa pers di Balaikota DKI Jakarta, Jumat.

Langkah-langkah yang akan dilakukan yaitu pertama, mendatangi langsung masyarakat di sekitar kawasan terdampak tumpahan minyak. Tujuannya agar mengetahui apa saja keluhan dirasakan warga sehingga bisa segera diselesaikan.

Baca juga: Walhi duga kuat tumpahan minyak di Kepulauan Seribu dari Pertamina

"Masyarakat tersebut yaitu para nelayan yang terdampak atas tumpahan minyak ini," ujar dia.

Langkah kedua yaitu pembersihan atau pemulihan wilayah yang terdampak tumpahan minyak baik di perairan maupun di pantai-pantai.

Anies  menjanjikan tim bersama akan bergerak cepat untuk memastikan seluruh masyarakat Jawa Barat dan Jakarta tidak terdampak lebih parah lagi akibat tumpahan minyak.

Baca juga: Susi minta Pertamina perbanyak "oil boom" tangani tumpahan minyak

Meskipun demikian, Anies juga mengapresiasi langkah responsif dan 'responsible' atau bertanggung jawab pihak Pertamina dalam menangani tumpahan minyak yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Kami percaya ini akan segera selesai dalam tempo yang sesingkat-singkatnya," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Hulu PT Pertamina Persero Dharmawan Syamsu, mengatakan perusahaan pelat merah tersebut segera merespon penanganan tumpahan minyak terutama masyarakat di wilayah terdampak.

Baca juga: Tumpahan minyak Pertamina sampai di Kepulauan Seribu sejak Kamis

Sebenarnya, kata dia, PT Pertamina (Persero) telah memiliki tim di Kepulauan Seribu untuk menangani tumpahan minyak. Namun, dengan adanya pertemuan dengan Pemprov DKI Jakarta maka proses penanganan akan lebih maksimal ke depannya.

"Dialog yang terjadi hari ini kita mendapatkan lebih banyak data sehingga penanganan lebih maksimal dan fokus ke depannya," ujar dia.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2019