Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mempromosikan batik sebagai busana tradisional Indonesia di hadapan pengusaha Korea Selatan. "Batik adalah kain tradisional Indonesia yang dapat digunakan di berbagai kesempatan baik formal maupun informal," katanya saat memberikan sambutan penutup pada forum bisnis Indonesia-Korea di Selatan Jakarta, Jumat. Batik, tambah Jusuf Kalla, bisa dipergunakan untuk kegiatan pagi, siang dan malam. Namun, batik tidak cocok dipergunakan untuk bermain golf, katanya, disambut gelak tawa sejumlah pengusaha Indonesia-Korea. Forum bisnis Indonesia-Korea Selatan dihadiri sekitar 200 pengusaha yang bergerak di berbagai sektor usaha. Pada kesempatan itu, Wapres didampingi Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutfi. Diplomasi Indonesia-Korea Selatan dimulai sejak 1973 dan pada 2001 volume perdagangan kedua negara mencapai 7,7 miliar dolar AS dan 14,9 miliar dolar AS pada 2006. Ketua Kamar Dagang Korea Selatan Sohn, Kyung-Shik mengatakan, Indonesia merupakan negara kelima tujuan investasi Korea. "Ini luar biasa, Indonesia termasuk 10 besar mitra bisnis bagi Korea Selatan ," katanya. Kyung-shik menambahkan, kerja sama ekonomi kedua diharapkan terus meningkat pada waktu mendatang apalagi Korea Selatan - Indonesia memiliki kerja sama dalam kerangka ASEAN+Korea dan AFTA. Potensi ekonomi Korea Selatan seperti elektronika, otomotif dan penerbangan dapat menjadi sumber kerja sama ekonomi yang baik dengan Indonesia. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008