Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie dan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pengurangan dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia. Imbauan itu disampaikan pada acara puncak peringatan Hari Kesehatan Internasional di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu pagi, yang dihadiri lebih dari 5.000 anggota masyarakat. Dalam sambutannya, kedua menteri mengatakan bahwa perubahan iklim secara langsung dan tidak langsung akan berdampak terhadap kesehatan manusia. Perubahan iklim, kata Siti Fadilah, meningkatkan kejadian bencana seperti banjir, tsunami, kekeringan, badai dan tanah longsor yang secara otomatis meningkatkan resiko serangan penyakit. Sebelum melakukan senam bersama anggota masyarakat yang hadir dalam acara tersebut, ia menjelaskan pula bahwa perubahan iklim juga berhubungan dengan kejadian kesakitan serta peningkatan populasi vektor sejumlah penyakit termasuk malaria, chikungunya dan Demam Berdarah Dengue (DBD). Studi komprehensif mengenai dampak perubahan iklim terhadap resiko penyakit yang dilakukan WHO menunjukkan bahwa perubahan iklim yang terjadi sejak pertengahan 1970-an diperkirakan telah menyebabkan 150 ribu kematian per tahun akibat peningkatan kejadian penyakit. "Karena itu diingatkan kepada masyarakat supaya memperhatikan lingkungan dan melakukan cara-cara untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan, antara lain dengan melestarikan sumber air dan menghemat penggunaannya, memberantas sarang nyamuk dan menghindari gigitannya serta mengonsumsi makanan yang bergizi," demikian Aburizal Bakrie. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008