Jakarta (ANTARA News) - Kemenangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (Hade) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Barat sampai saat ini merupakan bukti bahwa masyarakat sebenarnya menginginkan adanya perubahan yang dimotori oleh pada pemimpin muda. "Ini menunjukkan masyarakat mendambakan perubahan yang dimotori para pemimpin muda dengan ide-ide barunya," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Razikun, di Jakarta, Senin. Menurut Muhmammad Razikun, salah satu ikon perubahan yang diinginkan masyarakat itu tercermin dalam pasangan Hade yang merupakan pasangan "anak muda" yang berusia sekitar 42 tahun. "'Young people with new idea' itu tercermin pada diri Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf," katanya. Ahmad Heryawan lahir di Sukabumi, 19 Juni 1966, sedangkan Dede Yusuf yang bernama asli Yusuf Macan Effendi lahir di Jakarta, 14 September 1966. Menurut hasil penghitungan suara Pilkada Jawa Barat 2008 yang dilakukan KPU Jawa Barat hingga Senin (14/4) pukul 10.30 WIB, untuk sementara pasangan Hade masih memimpin dengan perolehan suara 39,85 persen. Posisi kedua ditempati pasangan H Agum Gumelar-H Nu`man Abdul Hakim (Aman) yang diusung PDIP dan PPP dengan 33,5 persen suara serta pasangan H Danny Setiawan-H Iwan Sulanjana (Da`i) yang diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat di urutan ketiga dengan perolehan suara sementara 26,62 persen. Sementara itu berdasarkan hasil penghitungan cepat (quick count) yang dilakukan beberapa lembaga survei dan tim media massa, pasangan H Ahmad Heryawan-H Dede Yusuf juga menempati posisi teratas dengan angka sekitar 39 persen. Dengan perkembangan perhitungan suara tersebut, Razikun yakin pasangan Hade yang diusung PKS dan Partai Amanat Nasional (PAN) itu akan memenangi Pilkada Jabar. Apalagi, katanya, hasil penghitungan cepat dari empat atau lima lembaga survei menunjukkan hasil yang sama, yakni menempatkan pasangan Hade di urutan pertama dengan perolehan suara sekitar 38-40 persen. Mengagetkan Kemenangan di "depan mata" tersebut, diakui Razikun, cukup mengagetkan banyak pihak, termasuk PKS karena sebelumnya banyak pihak yang menjagokan dua pasangan lainnya. "Sejak awal kita memprediksi 'pertarungan' di Jabar akan berat, satu kandidat (Danny Setiawan) adalah 'incumbent' dan satu lagi (Agum Gumelar) kuat di banyak sisi. Apalagi PDIP dan Golkar dikenal memiliki basis yang kuat di Jabar," katanya. Namun, lanjutnya, ternyata dengan mengangkat ide anak muda yang segar atau `fresh` dan menginginkan perubahan bisa diterima masyarakat Jawa Barat. Ia menambahkan, seperti halnya Partai Buruh di Australia yang menang karena mengusung ide-ide anak muda yang kreatif, maka dalam Pilkada ke depan, isu tersebut patut dikembangkan. Meski demikian, Razikun juga tidak menampik anggapan bahwa faktor keartisan Dede Yusuf juga mampu menarik simpati masyarakat. Dede Yusuf sampai sekarang adalah masih menjadi anggota DPR dari PAN. "Selain itu, militansi para kader PKS dan PAN di lapangan juga menjadi kekuatan luar biasa yang patut dibanggakan," katanya. (*)

Pewarta: anton
COPYRIGHT © ANTARA 2008