Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) merasa jaminan Bank Indonesia (BI) bahwa sistem perbankan nasional memiliki daya tahan kuat terhadap gejolak eksternal belum cukup melegakan pengusaha, apalagi jika hal itu tidak terefleksi pada peningkatan stimulus bagi sektor riil. "Konteks persoalannya sekarang adalah membangun ketahanan ekonomi nasional. Ketahanan itu tak cukup, jika hanya andalkan perbankan. Maka, BI jangan ego sektoral," kata Bambang Soesatyo, Ketua Komite Tetap Moneter dan Fiskal Kadin Indonesia, di Jakarta Selasa. Dikatakannya, pernyataan BI itu mengacu pada aspek likuiditas, solvabilitas dan tingkat keuntungan perbankan dalam negeri. "Kalau benar sistem perbankan sudah kuat, BI perlu memasuki tahap berikutnya, yakni merancang kebijakan yang bisa menstimulus sektor riil dalam negeri karena sektor riil yang statis saat ini menjadi salah satu akar persoalan ekonomi dan sosial yang sangat berbahaya dan tak mampu menyediakan lapangan kerja baru," ujarnya. Tahun lalu, katanya, daya serap kredit perbankan oleh sektor riil masih kurang dari 30 persen. "Kekuatan perbankan kita saat ini mestinya diukur dari seberapa luas fungsi intermediasi itu telah dijalankan," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008