Medan (ANTARA News) - Kalangan maskapai penerbangan di Medan mengaku penerbangan tidak terganggu sekalipun Departemen Perhubungan (Dephub) menemukan delapan unit pesawat yang rusak di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. "Tidak ada masalah dengan jadwal penerbangan dan kita tetap melakukan enam kali penerbangan setiap harinya rute Medan-Jakarta," kata Station Manager Lion Air Medan, Juli Aspita kepada wartawan di Medan, Selasa. Bahkan, menurut dia, saat ini, kondisi penumpang mencapai 95 persen dari total kapasitas tempat duduk yang disediakan untuk setiap kali keberangkatan. "Ini membuktikan kalau maskapai penerbangan kita masih diminati mmasyarakat luas," tegasnya. Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang petugas counter ticketing Batavia Air di Bandara Polonia Medan, Elma. Dia mengatakan, kendati sejumlah pesawat milik maskapai itu "di-grounded" oleh Dephub, namun bukan berarti menganggu jadual penerbangan. "Jadwal penerbangan kita sampai saat ini masih normal dan tepat waktu, yakni pukul 06.00 WIB, kemudian pukul 10.00 WIB, 15.30 WIB dan pukul 16.00 WIB, ujarnya. Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Administator Bandara (Adband) Polonia Medan, Yuli Sudoso, mengatakan, setiap hari pihaknya selalu melakukan proses "rampcheck" secara acak terhadap empat hingga enam pesawat. Dari tugas dan fungsi Adband itu, berdasarkan data sementara dalam tiga bulan terakhir, pihaknya menemukan 11 kasus kerusakan pesawat, baik saat melakukan "rampcheck" ataupun tidak yang menyebabkan penundaan, hingga penundaan penerbangan. "Kalau ada komponen pesawat yang rusak dan dianggap serius, maka akan ditahan untuk diperbaiki terlebih dahulu. Hal ini semata-mata kita lakukan demi keselamatan penerbangan dan menekan potensi resiko kecelakaan dunia penerbangan," jelasnya. Sehari sebelumnya, Dephub menemukan sedikitnya delapan pesawat yang sedang beroperasi milik sejumlah maskapai rusak di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. "Sebagian komponen pesawat rusak itu merupakan hasil `ramp check` (pemeriksaan acak) terhadap sembilan pesawat," kata Dirjen Perhubungan Udara, Dephub, Budhi M Suyitno menjawab pers di Jakarta, Senin. Delapan pesawat yang rusak itu, dua diantaranya milik maskapai penerbangan Batavia Air masing-masing jenis Boeing 737-200 dan Airbus 320 dilarang terbang (grounded) karena kerusakannya dinilai serius. Kemudian tiga unit pesawat jenis Boeing 737-300 milik Indonesia Airasia, dua unit pesawat jenis 737-400 milik Lion Air dan satu unit pesawat jenis MD 82 milik Wings Air.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008