Jakarta (ANTARA News) - Rumah produksi Starvision Plus kembali meluncurkan sebuah film drama komedi romantis "The Tarix Jabrix", mengangkat fenomena maraknya geng motor di Bandung, Jawa Barat, yang kerap melakukan kekerasan dalam rekrutmen anggotanya. "Bukan kekerasannya yang diangkat dalam film ini, tapi kesederhanaan dan pesan positif bahwa ada geng motor yang sopan, taat peraturan lalu lintas, membela kebenaran, patuh pada orangtua, dan anti narkoba," ujar Produser "The Tarix Jabrix", Chand Parwez Servia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu. Film karya sutradara Iqbal Rais ini dibintangi lima anak muda yang tergabung dalam grup band asal Kota Bandung "The Changcuters". Mereka adalah Tria Changcut, Dipa Changcut, Erick Changcut, Qibil Changcut, dan Alda Changcut. Musik tema dalam film ini juga diambil dari beberapa lagu milik The Changcuters yang liriknya kocak seperti dalam lagu "I Love You, Bibeh", "Awas Angkot!!", dan "Hey, Nona". Carissa Putri (Ayat Ayat Cinta) dan Francine Roosenda (Pocong 3, Extra Large) turut memperkuat film ini dengan berperan sebagai remaja SMA. Sejumlah pemain pendukung lainnya adalah Edi Brokoli, Iga Mawarni, Joe P-Project, Inggrid Widjanarko, Tyas Mirasih, dan Epi Kusnandar. Film "The Tarix Jabrix" mengisahkan persahabatan lima pelajar SMA di Bandung yang terobsesi membentuk geng motor, seperti yang tengah menjadi fenomena di Kota Kembang itu. Anggota geng ini menjunjung tinggi norma masyarakat dan sangat tidak setuju terhadap kelakuan geng motor yang brutal, kriminal, dan mengonsumsi narkoba. "Saya pribadi melihat film ini lebih pada upaya anak-anak muda sekarang membangkitkan rasa percaya diri. Kalau menurutmu ide itu bagus, kenapa nggak diwujudkan saja. Seperti halnya anak-anak The Tarix Jabrix yang tetap percaya diri meski geng motor mereka berbeda dari yang lain," kata Aria Cangcut, pemeran Cacing (ketua geng Tarix Jabrix). Sayangnya kelompok yang menamakan diri seperti judul filmnya ini tidak diakui diantara geng lain karena motor mereka ketinggalan jaman alias motor butut. Masalah mulai bergulir ketika anggota The Tarix Jabrix terlibat ketegangan dengan geng motor The Smokers. Problem yang dimunculkan soal ketertarikan Cacing pada Calista (Carissa Putri) dan isu penggunaan narkoba oleh salah satu anggota The Smokers. Naskah film ini ditulis Hilman Sofyan, pemuda asal Bandung yang pernah memperkuat P-Project. Tantangan dalam pembuatan skenario ini menurut Sofyan, memadukan cerita komedi, kriminal, dengan tetap mengedepankan kekuatan karakter para personil The Changcuters yang kocak dan lucu. Sebelum "The Tarix Jabrix", Starvision Plus secara rutin menghadirkan film-film yang inspirasinya diambil dari fenomena di masyarakat. Sebelumnya rumah produksi ini menggarap film "Get Married" (2007) dan film "Extra Large, Antara Aku, Kau, dan Mak Erot" (2008). Film Get Married mengangkat kehidupan kaum urban di Jakarta, sedangkan Extra Large mengangkat fenomena Mak Erot. "The Tarix Jabrix" akan rilis di bisokop mulai 17 April. Para pemeran film ini akan menggelar tur promo ke sejumlah kota di Indonesia diantaranya ke Makassar, Surabaya, dan Semarang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008