Kuala Lumpur (ANTARA News) - "Tak lama lagi Badawi dan UMNO akan menjadi oposisi," kata Anwar Ibrahim, penasehat partai keadilan rakyat (PKR), dengan optimis disampaikan kepada sekitar 20.000 pendukungnya yang hadir pada peringatan "Black 14" di Klub Sultan Sulaiman, Kp Baru, Kuala Lumpur, Senin malam. Dengan berkelakar, Anwar juga mengatakan kepada pendukungnya malam itu, "Beberapa polisi tadi berbisik kepada saya. Karena akan ada perubahan politik besar di Malaysia makanya polisi tidak membubarkan acara ini walaupun tidak ada ijinnya. Jika oposisi berkuasa, kita akan naikan tunjangan polisi," kata Anwar yang langsung disambut tepukan gemuruh para pendukungnya. Mengapa Anwar, yang pernah menjadi wakil PM Malaysia itu, begitu optimis bahwa Abdullah Badawi dan kerajaan (pemerintahan) Barisan Nasional (BN) akan jatuh dan oposisi akan mendirikan pemerintahan baru di Malaysia? Sementara, sejak merdeka 31 Agustus 1957, UMNO dan BN selalu menang Pemilu dan mendirikan kerajaan (pemerintahan) di negeri jiran ini. BN, koalisi 14 Parpol, memang menang pada Pemilu ke-12, 8 Maret 2008 di Malaysia. BN meraih 140 kursi di parlemen (DPR) dari 222 kursi yang diperebutkan, sedangkan oposisi 82 kursi. Tapi kemenangan BN kali ini tidak mencapai mayoritas, dua pertiga kursi di parlemen, dan ini untuk yang pertama kali sepanjang sejarah politik di Malaysia. Suara dua pertiga diperlukan BN agar upaya pengajuan dan perubahan UU di parlemen tidak perlu lagi mendengarkan suara oposisi. Hasil Pemilu ke-12 ini memang pukulan berat bagi BN. Selain tidak mayoritas, oposisi berhasil merebut empat negara bagian yakni Selangor, Penang, Kedah dan Perak, ditambah Kuala Lumpur sebagai satu wilayah persekutuan. Oposisi juga berhasil mempertahankan Kelantan sejak 18 tahun lalu. Berarti, oposisi kini menguasai dan melayani lima negara bagian ditambah Kuala Lumpur. Isu kerajaan BN akan jatuh dan oposisi mendirikan kerajaan baru sudah muncul beberapa hari setelah Pemilu. Dua hari setelah Badawi umumkan kabinet baru, Anwar Ibrahim memberikan sinyal kepada pers bahwa anggota parlemen BN dari Sabah dan Sarawak (Malaysia Timur) akan menyeberang atau berpindah ke oposisi setelah mereka mengadakan pertemuan. Pernyataan itu ditambah lagi dengan pernyataan Mussa Aman selaku Menteri Besar Sabah dan Presiden Partai Bersatu Sabah (PBS). "Jangan larang Anwar Ibrahim bertemu dengan anggota parlemen BN Sabah dan Sarawak," kata Musa Aman. Ia menyatakan hal itu sebagai pernyataan kecewa berat karena Pak Lah, panggilan akrab Abdullah Badawi, tidak banyak memberikan jatah kabinet kepada Malaysia Timur. BN Malaysia Timur menuntut jatah di kabinet lebih besar karena kontribusinya 52 kursi dari 140 kursi BN di parlemen. Mereka merasa yang menyelamatkan BN hingga bisa membentuk suatu kerajaan dan kabinet baru. Sedangkan, oposisi hanya perlu tambahan 30 kursi parlemen saja untuk lebih dari setengah. Jika ada 30 anggota BN Malaysia Timur loncat pagar maka oposisi bisa memerintah dan BN jatuh. Pembangkangan dan Tawaran Pembangkangan BN Malaysia Timur dapat dilihat dari penolakan dua anggota Parlemen BN Malaysia Timur terhadap Presiden UMNO dan BN. Anggota parlemen BN untuk wilayah Kimanis, Sabah, Anifah Aman menolak menerima jabatan sebagai wakil Menteri Pengangkutan (Transportasi) dengan alasan sudah dua kali menduduki jabatan itu. Ia seharusnya diangkat sebagai menteri pengangkutan, bukan terus menerus menjadi wakil menteri. Anifah Aman adalah adik dari menteri besar Sabah Musa Aman. Seorang anggota parlemen Serian, Sarawak, Richard Riot telah keluar dari partainya SUPP (Sarawak United People?s Party), salah satu partai koalisi BN, setelah namanya tidak masuk dalam jabatan sebagai wakil menteri tingkat federal. Ia juga menilai BN kurang memperjuangkan kepentingan orang Dayak. Ia akan menjadi anggota parlemen independen tapi isunya akan bergabung dengan PKR (Partai Keadilan Rakyat). UMNO dan BN jelas sangat gentar menerima informasi adanya pertemuan para anggota parlemen BN dari Sabah dan Sarawak dengan Anwar Ibrahim. Sekjen UMNO dan BN Tengku Adnan Mansor pun langsung melakukan tuduhan bahwa oposisi mencoba membeli atau membayar dengan uang jutaan ringgit agar wakil-wakil BN dari Malaysia Timur pindah dan mendukung oposisi. "Saat ini sudah diturunkan tim investigasi untuk menyelidiki isu tersebut," kata Adnan Mansor, kepada media massa setempat. Adnan Mansor adalah Sekjen UMNO dan BN baru, setelah tiga hari lalu Radzi Sheikh Ahmad mundur dari jabatannya sebagai Sekjen UMNO dan BN karena Pak Lah mencoretnya dalam daftar kabinet baru. Pernyataan itu langsung dibantah oleh Sekjen DAP (Democratic Action Party) yang juga menteri besar Penang Lim Guang Eng. "Silahkan minta polisi untuk menyelidiki dan menangkap bila terbukti kami menyogok para parlemen BN dari Sarawak dan Sabah," tantang Guang Eng. Ketika memperingati hari kebebasannya dalam berpolitik, Anwar mengatakan, "Kawan-kawan BN Sabah dan Sarawak mengatakan pada saya, `Anwar, please coming in." Anwar meniru ucapan anggota parlemen BN dari Malaysia Timur kepadanya. Ia kemudian menceritakan tawaran yang diberikan kepada BN Malaysia Timur. Anwar mengatakan, banyaknya anggota parlemen BN berminat loncat pagar ke oposisi karena Sabah, negara bagian penghasil Migas terbesar itu, hingga kini masih menjadi negara bagian yang miskin. "Kami menjanjikan akan memberikan 20 persen dari pendapatan Migas kepada Sabah asalkan untuk pembangunan sekolah dan kesejahteraan rakyat," katanya. Selain itu, orang-orang Dayak seperti Kandazan dan Iban, di Borneo, kurang suka dengan rakyat Malaysia di Semenanjung karena mereka tidak diklasifikasikan sebagai melayu, hanya diberikan status bumiputera. Sementara ekonomi Malaysia, banyak hak istimewa diberikan kepada etnis Melayu. Sementara platform politik oposisi, khusus PKR dan DAP, ialah memajukan semua rakyat Malaysia, tidak berdasarkan etnis atau ras. Platform sosial ekonomi PKR lebih didasarkan pada merit sistem. Orang-orang dayak asal Borneo lebih senang dengan platform sosial seperti ini. Pembagian hasil bumi yang lebih besar dan kesamaan status etnis merupakan janji politik oposisi kepada BN Sabah dan Sarawak. Selain itu, BN di Sabah dan Sarawak bukan dari UMNO, melainkan dari partai politik lokal seperti PBS dan SUPP. PBS dalam dekade 1980-an menjadi oposisi dan berhasil menguasai Sabah, tapi kemudian UMNO di era Mahathir melakukan kecurangan dalam Pemilu sehingga Sabah kembali dikuasai BN, barulah PBS bergabung dalam koalisi BN. Jadi pindah-pindah koalisi sudah hal biasa bagi Parpol di Sabah dan Sarawak. Indikasi lain mengenai optimis Anwar ialah munculnya Mahathir dan putranya Mukhriz Mahathir yang keras menghantam Pak Lah terkait kinerja buruk hasil Pemilu ke-12. Mahathir dan putranya minta agar Badawi segera mundur dan menyerahkan kepada wakilnya Najib Tun Razak. Mahathir kini terus kampanye untuk mendorong anggota dan pengurus UMNO berani menjatuhkan presiden UMNO dan PM Malaysia. Anwar dan masyarakat umum sadar bahwa kritikan dan upaya Mahathir itu sebagai bentuk ketakutan dia jika Anwar menjadi PM Malaysia baru yang akan membongkar semua korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan penangkapan anggota UMNO yang kritis, politisi oposisi dan pemimpin gereja yang dijebloskan ke penjara tanpa pengadilan.(*)

Oleh Oleh Adi Lazuardi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008