Jakarta (ANTARA News) - Peluang pecatur Indonesia, MIW Irene Kharisma Sukandar, untuk meraih norma GMW (Grandmaster Wanita) cukup berat setelah kembali kalah pada pertandingan babak keempat melawan pecatur Slovakia GMW Jana Krivec, dan hanya remis melawan pecatur Singapura GMW Li Roufan pada babak kelima, Kamis, di turnamen GMW JAPFA Chess Festival di Jakarta. Irene butuh 6,5 poin untuk bisa meraih norma GMW, namun dengan hasil pada hari ketiga turnamen tesebut tampaknya peluang Irene cukup berat. Pada babak kelima dia baru mengumpulkan dua poin dari hasil satu kali menang, dua kali remis dan dua kali kalah. "Yang penting sekarang yang saya hadapi saja untuk pertandingan ini, mungkin norma GMW bisa saya perjuangkan lagi di lain turnamen, saya hanya konsentrasi untuk memenangi pertandingan selanjutnya. Norma GMW masih bisa diusahakan tapi memang itu sangat berat," kata Irene yang harus menyerah kepada Jana pada langkah ke-91 setelah dia bermain dengan pembukaan Italia. "Saya capek sekali, setelah babak ketiga saya menghadapi pertandingan panjang, bahkan untuk sekarang berpikir lima langkah ke depan aja sudah lelah sekali rasanya," kata Irene yang mengaku ketika menghadapi Jana, dia menghabiskan waktu empat setengah jam. "Saya masih harus banyak belajar dan dengan hasil remis lawan Li ini mudah-mudahan dapat menjadi pemulihan permainannya," kata pecatur yang sepakat bermain remis pada langkah ke-36 melawan Li Roufan dengan pertahanan gambit menteri. Sementara itu pecatur Singapura asal Cina Li Roufang semakin melejit dengan memimpin sendirian di klasemen sementara dengan mengumpulkan empat poin, disusul Pokorna dengan 3,5, sedangkan posisi Irene semakin merosot di urutan kelima.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008