Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr dr Fachmi Idris, mengatakan bahwa kemampuan individual para dokter Indonesia dalam teknologi sel punca (stem cell) merupakan yang termaju di Asia. "Bahkan kalangan medik dunia merekomendasikan Indonesia sebagai tempat operasi jantung dengan teknologi sel punca untuk kawasan Asia," kata Fachmi Idris di Jakarta, Jumat. Sel punca dimaknai sebagai sel yang secara umum berada pada tahap amat dini dan punya kemampuan untuk menjadi sel tipe khusus lain, seperti menjadi sel hati, sel kulit, sel saraf, dan sebagainya. Menurut dia, teknologi dan sarana kesehatan di Indonesia sudah sangat memadai untuk menangani tindakan medis yang diperlukan. "Dan kualitas para dokter kita juga sudah sangat bagus, tidak kalah dengan kualitas dokter di luar negeri," kata Fachmi. Tetapi tren maraknya pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri perlu pembenahan yang serius dari sisi pengelolaan non-medis, tambahnya. "Tentang bagaimana kepuasan pasien itu tercapai, dan masalah pencitraan tentang rumah sakit itu yang harus lebih bagus lagi," kata ketua umum periode 2006-2009 itu. Dokter keluarga Ia juga mengingatkan perlunya pengembalian peran penting sistem kesehatan di Indonesia, "Harus kembali ke sistem yang terpadu, dan sistem dokter keluarga serta sistem rujukan harus diberlakukan lagi." Sistem rujukan dan dokter keluarga, masih kata Fachmi, akan menghindarkan penumpukan pasien di dokter spesialis, sebab seharusnya dokter spesialis tidak perlu menangani penyakit yang ringan berupa batuk pilek biasa. "Dengan sistem dokter keluarga dan sistem rujukan, penyakit-penyakit akan tersaring dengan baik, sehingga hanya pasien dengan penyakit benar-benar berat saja yang akan ditangani oleh dokter spesialis," katanya. Selain mendesak revitalisasi peran sistem rujukan dan dokter keluarga, Fachmi juga mendorong agar pemerintah segera merealisasikan asuransi kesehatan bagi semua penduduk Indonesia. "Dengan kemauan politik dan sistem yang tepat, asuransi kesehatan ini jangan lagi cuma jadi cerita, tapi sudah harus diwujudkan," katanya. Hal lain yang diinginkan oleh pihak ikatan dokter adalah adanya subsidi di bidang pendidikan kedokteran, dengan tujuan semakin banyak orang Indonesia menjadi dokter dan mengabdi kepada bangsa. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008