Banyumas (ANTARA News) - Meski Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) telah merekomendasikan penghentian segala aktivitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), namun ratusan jemaatnya di Kabupaten Banyumas tetap menjalankan aktivitasnya. Bahkan hingga hari ini, Jumat (18/4), mereka tetap menjalankan ibadah di masjid-masjid di Kecamatan Purwokerto Timur, Purwokerto Utara, Kedungbanteng, dan Sumbang. Seperti di Masjid Nushrat, Jalan Kolonel Sugiyono, Cikebrok, Purwokerto Timur, tampak sekitar 20-an jemaat mengikuti salat Jumat tanpa adanya penjagaan dari polisi. Terkait hal itu, Sekretaris Umum JAI Cabang Banyumas, Agus Dwi Djatmiko mengatakan, kondisi Banyumas relatif aman dibanding daerah lainnya di Jawa Barat maupun Nusa Tenggara Barat. "Sejak masuknya Ahmadiyah di Banyumas tahun 1930 hingga sekarang, kita tetap bisa menjalankan aktivitas dengan baik tanpa adanya gangguan," katanya. Ia mengatakan, jumlah anggota JAI di Banyumas sekitar 500 orang dengan enam masjid yang berada di Cikebrok (Kecamatan Purwokerto Timur), Pabuwaran (Purwokerto Utara), Desa Keniten dan Windujaya (Kecamatan Kedungbanteng), serta Desa Kedungmalang dan Gandatapa (Kecamatan Sumbang). Menurut dia, jemaat Ahmadiyah di Banyumas tidak hanya menjalankan ibadah tetapi juga kegiatan sosial lainnya hingga sekarang. "Kita tetap menjalin hubungan dengan sesama masyarakat Banyumas tanpa membedakan keyakinan masing-masing," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008