Jakarta (ANTARA News) - Novelis Dr. Nova Riyanti Yusuf (Noriyu) berpendapat, salah satu cara yang bisa dilakukan artis perempuan dalam meneladani semangat perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini adalah mengutamakan pendidikan bagi diri sendiri, memiliki kepribadian yang kuat, dan selalu berinovasi menciptakan karya orisinil. "Artis perempuan sekarang harus bisa menempatkan diri dengan baik, tidak hanya sekedar aji mumpung memanfaatkan keartisannya dan kecantikan fisik untuk mengejar materi dan popularitas semata. Mereka harus `comes up with something`," ujar Noriyu di Jakarta, Kamis. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia program Dokter Spesialis Ilmu Jiwa itu mencontohkan, perempuan-perempuan berkarakter kuat di bidang keartisan adalah Nia Dinata. Sutradara dan produser ini selalu berinovasi dalam film karyanya. "Jadi, seseorang dikenal tidak hanya karena dia selebritis, tapi karena dia punya sesuatu yang patut dibanggakan, dia memanfaatkan koridor keilmuannya di bidang film untuk terus berinovasi," ujar perempuan yang juga menulis skenario, menjadi dosen, dan pernah menjadi presenter televisi. Terkait dengan Hari Kartini pada 21 April, Noriyu berpendapat, ada semangat Kartini yang patut diteladani kalangan selebritis perempuan Indonesia. "Tidak boleh ada rasa enggan untuk belajar, pendidikan sangat penting bagi kita. Tidak bisa sepenuhnya artis menggantungkan hidup dari menjadi artis dan tampil di sinetron kejar tayang atau dunia hiburan semata," kata si lajang yang pernah menyabet penghargaan "Fun, Fearless Female" dari Majalah Cosmopolitan (2004) itu. Suatu saat, lanjut Noriyu, ada sebuah periode dimana para artis perempuan ini tergantikan oleh artis muda lainnya. Pada saat tersebut, dengan bekal pendidikan keilmuan yang cukup dan mampu bernovasi, maka ia akan tetap eksis melalui karya-karyanya. "Pokoknya kita sebagai perempuan harus siap setiap saat, artinya kita punya sesuatu yang membuat kita dilihat dan dihargai tidak hanya karena fisik, tapi juga kemampuan dan karyanya," demikian Noriyu. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008