Sungailiat, Bangka (ANTARA News) - Final putra sesama tim Indonesia gagal terwujud setelah pasangan Indonesia 3, Dian Putra Santosa dan Suratna, kalah di semifinal Turnamen Voli Pantai Asia Pasifik Indonesia Terbuka 2008 di Pantai Parai, Sungailiat, Bangka Belitung, Senin. Dian/Suratna, yang tidak pernah kalah dalam perjalanannya menuju semifinal, disingkirkan tim Thailand 1, Borworn Yungtin/Sataporn Sawangrucang, dua set langsung, 25-27, 9-21. "Kami tadi terlalu memikirkan kekalahan pada set pertama sehingga bermain jelek pada set kedua," kata Dian usai pertandingan. Pada set pertama Dian/Suratna memang hampir menang saat unggul 21-20, namun kemudian terkejar hingga akhirnya kalah. Sementara pada set kedua mereka terlalu banyak melakukan kesalahan sehingga lawan dengan mudah mendulang angka. "Kami memang banyak salah pada set kedua, sepertinya itu karena kami masih kurang pengalaman," jelas Suratna. Sementara pelatih Thailand Nantharit Rittiwong mengatakan para pemainnya sempat agak terlena menjelang akhir set pertama, sehingga harus melalui pertarungan yang panjang sebelum menang. "Pada set kedua tim Indonesia banyak membuang bola sehingga tim kami lebih mudah mendapat angka," jelas Nantharit. Kegagalan Indonesia 3 tertutupi keberhasilan tim Indonesia 1, Andy Ardiansyah dan Koko Prasetyo, yang lolos ke final setelah mengalahkan Greg Lindsay/Russell Watson dari Selandia Baru, 21-17, 21-17. Tim putra voli pantai terbaik Indonesia tersebut berhasil menang walau sempat direpotkan tim Selandia Baru itu. "Kombinasi pukulan mereka bagus dan kami sempat kesulitan, tapi berkat `defense` dan blok yang baik, kami akhirnya bisa mengalahkan mereka," kata Andi. Ulangan Final SEA Games Dengan demikian final yang berlangsung di lapangan voli pantai Parai Beach Resort pada Selasa (22/4) akan mempertemukan Andy/Koko dengan Bornworn/Sataporn. Pertandingan tersebut menjadi ulangan laga final di SEA Games Bangkok 2007 di mana saat itu tim Indonesia menang dua set langsung untuk merebut medali emas. Mereka juga bertemu pada pertandingan Pool B pada Minggu (20/4) dan Indonesia 1 berhasil menang 21-14, 21-19. "Kami sudah bertemu mereka empat kali, termasuk di final SEA Games lalu, dan selalu menang," kata Koko. "Tapi kami jelas tidak akan meremehkan mereka pada final nanti karena nuansanya jelas berbeda dan kami melihat mereka semakin solid," jelasnya. Untuk menghadapi tim Thailand tersebut, Koko menjelaskan, mereka akan memperkuat blok dan pertahanan. "Serangan mereka sangat bagus dan sulit ditebak arah bolanya. `Jump serve` mereka juga sangat bagus, jadi kami akan mengandalkan blok dan memperkuat `defense`," paparnya. Sementara itu Sataporn mengungkapkan keinginannya untuk bisa menaklukkan Indonesia 1 pada final nanti. "Kami selalu kalah lawan mereka jadi semangat kami bertambah untuk bisa menaklukkan Koko dan Andy," katanya. Namun saat ditanya berapa persen peluangnya untuk bisa menundukkan Indonesia 1, Sataporn merendah. "Peluangnya 60-40 untuk Indonesia. Kami tim yang bagus tapi Indonesia juga bagus dan sangat berpengalaman. Apalagi mereka didukung penuh penonton yang selalu ramai di sini," ucapnya. Pada bagian putri terjadi final sesama Thailand setelah Jarunee Sannok/Usa Tenpakse dan Kamoltip Kulna/Yupa Phokongploy menyingkirkan lawan masing-masing di empat besar. Jarunee/Usa menundukkan Marina/Elena dari Kazakhstan 1, 22-20, 21-13, sementara Kamoltip/Yupa menghentikan tim Selandia Baru, Susana Blundell/Anna Scarlett, 21-15, 22-20. Partai final putri dijadwalkan berlangsung pada Selasa (22/4) pukul 15.30 WIB dan kemudian dilanjutkan dengan final putra. Turnamen yang diikuti 16 tim putra dan 12 tim putri dari tujuh negara itu memperebutkan total hadiah 25.000 dolar AS. (*)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008