Jakarta (ANTARA News) - Siklon tropis "Rosie" di sebelah selatan Jawa (528 km dari Jakarta) mengakibatkan adanya tarikan massa uap air dari Samudra Hindia sebelah barat Sumatera ke wilayah Sumatera bagian selatan dan Jawa Barat yang berpotensi menimbulkan hujan. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Sri Woro Harijono di Jakarta, Selasa, menyatakan, kondisi ini mendukung pertumbuhan awan lebih aktif di kawasan yang berdekatan dengan jalur siklon tersebut. Suatu siklon (badai) tumbuh karena adanya daerah tekanan rendah di suatu titik di perairan yang akhirnya menarik massa uap air di sekitarnya dan membuat putaran siklon menjadi semakin besar. Akibat siklon tersebut, berdasarkan citra satelit pada 22 April terindikasi terdapat tutupan awan di sebagian besar Sumatera dan Jawa serta Kalimantan bagian utara yang berpotensi menimbulkan hujan. "Jadi ada potensi hujan lebat pada 22-24 April 2008 di wilayah Sumatera Barat dan Sumatera bagian selatan serta Jawa bagian barat dan tengah," katanya. Sedangkan, di wilayah Kalimantan Barat terjadi hujan ringan-sedang pada 22 April sedangkan untuk dua hari ke depan konsentrasi hujan ada di Kalimantan bagian selatan. Siklon tersebut, menurut Woro, mulai terpantau pada 21 April pukul 19.00 wib pada posisi 9,3 LS dan 102,3 BT atau sekitar 778 km sebelah barat daya Lampung, siklon kemudian bergerak ke arah timur dengan kecepatan angin 30 knot (55km/jam). Bibit tersebut 24 jam kemudian yakni 22 April pukul 19.00 wib ada pada posisi 10,7 LS dan 105,1 BT (sekitar 677 km sebelah barat daya Lampung dengan kecepatan angin 65km/jam. "Prediksi 48 jam, yakni 23 April pukul 19.00 wib, posisi siklon akan ada pada 13 LS dan 104,6 BT, 780km sebelah selatan Lampung dengan kecepatan angin 45 km/jam," katanya. Sedangkan prediksi 72 jam, yakni 24 April pukul 19.00 wib, posisi ada di 13 LS,105,7 BT, 949 KM sebelah selatan Lampung dengan kecepatan angin sudah menurun menjadi 35km/jam.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008