Produksi garam tradisional di Aceh tidak terdampak pandemi COVID-19
Sabtu, 11 April 2020 16:03 WIB
Petani membuat garam di daerah sentra produksi Desa Lam Ujung, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (11/4/2020). Kelompok petani garam di daerah itu menyatakan pandemi COVID-19 tidak mempengaruhi produksi garam mereka dengan rata rata mencapai 120 kilogram per hari yang dijual Rp5 ribu perkilogram karena jaringan pemasarannya sudah menembus hinga ke pelosok desa di sejumlah kabupaten/kota Provinsi Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.
Petani memindahkan butiran garam dari tungku masak di daerah sentra produksi Desa Lam Ujung, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (11/4/2020). Kelompok petani garam di daerah itu menyatakan pandemi COVID-19 tidak mempengaruhi produksi garam mereka dengan rata rata mencapai 120 kilogram per hari yang dijual Rp5 ribu perkilogram karena jaringan pemasarannya sudah menembus hinga ke pelosok desa di sejumlah kabupaten/kota Provinsi Aceh. ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.