Cara unik seorang tukang cukur melindungi dirinya dari penularan COVID-19
Sabtu, 11 April 2020 22:31 WIB
Yang Guangyu (54), seorang tukang cukur mencukur rambut pelanggannya sambil mengenakan masker wajah buatannya sendiri di kiosnya di kawasan permukiman yang diblokir usai pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) di Kota Wuhan sebagai episentrum penyebaran virus Corona dicabut di Provinsi Hubei, China, Sabtu (11/4/2020). Masker tersebut dibuatnya dari sebuah botol air, masker medis dan pipa plastik sebagai alat pernapasan dan melindungi dirinya dari penularan COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/wsj.
Yang Guangyu (54), seorang tukang cukur mencukur rambut pelanggannya sambil mengenakan masker wajah buatannya sendiri di kiosnya di kawasan permukiman yang diblokir usai pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) di Kota Wuhan sebagai episentrum penyebaran virus Corona dicabut di Provinsi Hubei, China, Sabtu (11/4/2020). Masker tersebut dibuatnya dari sebuah botol air, masker medis dan pipa plastik sebagai alat pernapasan dan melindungi dirinya dari penularan COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/wsj.
Yang Guangyu (54), seorang tukang cukur mencukur rambut pelanggannya sambil mengenakan masker wajah buatannya sendiri di kiosnya di kawasan permukiman yang diblokir usai pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) di Kota Wuhan sebagai episentrum penyebaran virus Corona dicabut di Provinsi Hubei, China, Sabtu (11/4/2020). Masker tersebut dibuatnya dari sebuah botol air, masker medis dan pipa plastik sebagai alat pernapasan dan melindungi dirinya dari penularan COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/wsj.
Yang Guangyu (54), seorang tukang cukur mencukur rambut pelanggannya sambil mengenakan masker wajah buatannya sendiri di kiosnya di kawasan permukiman yang diblokir usai pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) di Kota Wuhan sebagai episentrum penyebaran virus Corona dicabut di Provinsi Hubei, China, Sabtu (11/4/2020). Masker tersebut dibuatnya dari sebuah botol air, masker medis dan pipa plastik sebagai alat pernapasan dan melindungi dirinya dari penularan COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/wsj.
Yang Guangyu (54), seorang tukang cukur mencukur rambut pelanggannya sambil mengenakan masker wajah buatannya sendiri di kiosnya di kawasan permukiman yang diblokir usai pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) di Kota Wuhan sebagai episentrum penyebaran virus Corona dicabut di Provinsi Hubei, China, Sabtu (11/4/2020). Masker tersebut dibuatnya dari sebuah botol air, masker medis dan pipa plastik sebagai alat pernapasan dan melindungi dirinya dari penularan COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/wsj.
Yang Guangyu (54), seorang tukang cukur melayani pelanggannya sambil mengenakan masker wajah buatannya sendiri di kiosnya di kawasan permukiman yang diblokir usai pemberlakuan karantina wilayah (lockdown) di Kota Wuhan sebagai episentrum penyebaran virus Corona dicabut di Provinsi Hubei, China, Sabtu (11/4/2020). Masker tersebut dibuatnya dari sebuah botol air, masker medis dan pipa plastik sebagai alat pernapasan dan melindungi dirinya dari penularan COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/wsj.