Petugas membandingkan air limbah batik (kiri) dengan air hasil proses penguraian dari limbah batik (kanan) di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kampung Batik Kauman, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018). IPAL yang menggunakan sistem biologi yang menggunakan mikro organisme atau bakteri pengurai limbah tersebut mampu mengolah air limbah batik hingga dua ton dalam sehari dengan kadar penurunan pencemaran sekitar 80-90 persen. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.
Petugas memeriksa kadar air limbah batik di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kampung Batik Kauman, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018). IPAL yang menggunakan sistem biologi yang menggunakan mikro organisme atau bakteri pengurai limbah tersebut mampu mengolah air limbah batik hingga dua ton dalam sehari dengan kadar penurunan pencemaran sekitar 80-90 persen. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.