Banjarmasin (ANTARA News) - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan ratusan massa pendukungnya, Minggu siang melakukan unjuk rasa damai menolak kenaikan harga BBM yang sudah ditetapkan pemerintah dan berlaku sejak 24 Mei 2008. Aksi unjuk rasa damai dengan "longmarch" dari Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kalsel, Jalan A.Yani Km3,5 Banjarmasin hingga Taman Siring Sungai Martapura, depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin atau sejauh tiga kilometer, sehingga pergi-pulang (pp) menjadi enam kilometer. Dalam aksi penolakan kenaikan BBM tersebut, pengunjukrasa sambil berjalan kaki dan sebentar-sebentar berhenti pada tempat-tempat tertentu, seperti depan Gedung DPRD Kalsel, diantara mereka berorasi yang pada pokoknya mengritisi kebijakan pemerintah dengan menaikan harga bahan bakar. Mengungungkan kapitalis! Rakyat no way! Pasalnya menurut mereka, kebijakan menaikan harga BBM juga akan lebih banyak menguntungkan kapitalis, sementara rakyat Indonesia bisa makin bertambah jumlah yang miskin berdasarkan pengalaman pasca kenaikan BBM Tahun 2005. Longmarch massa HTI yang sebagian besar dari kaum hawa itu dikawal petugas Polantas guna menghindari kemacetan arus lalu-lintas setiap jalan protokol dalam kota Banjarmasin yang mereka lewati, seperti Jalan A.Yani, Pangeran Samudera, Lambung Mangkurat dan Jalan Jenderal Sudirman. Pengunjukrasa tersebut selain membawa bendera indentitas HTI yang bertuliskan kalimah Syahadat (La ilaha ilallah, Muhammad rasul Allah), juga sejumlah poster/pamlet yang dominan bertuliskan, "tolak kenaikan migas". Guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan, sejumlah aparat kepolisian juga turut mengawal aksi longmarch massa HTI yang menolak kenaikan BBM. Sebelumnya menyikapi kenaikan BBM, HTI Kalsel menggelar diskusi melibatkan sejumlah tokoh, dengan tajuk "Pro Kontra Penaikan Harga BBM; Apa Kabar Masalahnya?" yang dirangkai dengan peringatan Seabad Kebangkitan Nasional.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008