Jakarta (ANTARA) - Pasar daring yang memperjualbelikan produk-produk perikanan terintegrasi bernama Aruna kebanjiran permintaan dari China dan beberapa negara lainnya yang disinyalir sebagai dampak dari perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China.

“Dampak perang dagang itu berpengaruh terhadap permintaan produk perikanan. Jadi, kalau dilihat, beberapa produk perikanan yang biasanya didapat di Amerika Serikat, kini mengarah ke Indonesia terutama pasokan untuk China,” kata CEO Aruna Farid Naufal Aslam di Jakarta, Kamis.

Menurut Farid, produk yang mengalami permintaan signifikan dari negeri ginseng antara lain kepiting dan lobster.

Selain dari China, peningkatan permintaan juga dari negara Asia Tenggara, yakni Thailand dan Vietnam, di mana selain dampak dari perang dagang, peningkatan permintaan tersebut juga dipengaruhi oleh pengetatan kebijakan kelautan dan perikanan di Indonesia.


Baca juga: KKP dorong UMKM perikanan pasarkan produk secara daring

“Kapal asing kan tidak boleh lagi melaut, nah itu juga berpengaruh sekali terhadap permintaan di Aruna, karena banyak negara yang kekurangan pasokan,” ujar Farid.

Menurut dia, kenaikan permintaan terjadi satu hingga dua tahun terakhir secara signifikan, yang membuat pendapatan perusahaan meningkat delapan kali lipat pada 2018 jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Hingga kini, Aruna merangkul 5.000 nelayan untuk bergabung memasok kebutuhan produk perikanan dari 15 titik daerah di Indonesia, di antaranya Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Papua Barat, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Aceh, dan Sulawesi Tengah.

“Target kami tahun ini kami tambah hingga 28 titik dari Kalimantan, Sulawesi, dan Papua,” ungkap Farid.

Baca juga: Perum Perindo targetkan ekspor 25 persen produksi perikanan
 

Pihaknya juga berupaya menjaga produk perikanannya dengan menerjunkan 20 local heroes, atau tim yang turun langsung untuk melakukan seleksi sekaligus menjaga kualitas produk-produk perikanan.

“Tahun ini kami ingin tambah local heroes menjadi 30, karena ini kan produk ekspor, jadi harus memenuhi beberapa kriteria yang seleksinya dilakukan oleh local heroes,” tukas Farid.

Ia berharap, Indonesia dapat menjadi pusat penjualan produk-produk kemaritiman bagi negara-negara di dunia, mengingat Indonesia merupakan negara maritim dengan aneka produk perikanan berkualitas.

Baca juga: Perang dagang dapat dimanfaatkan bila produk berkualitas
Baca juga: Produk ekspor perikanan Indonesia sudah diterima 157 negara


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2019