Jakarta, (ANTARA News) - Partai Demokrat(PD) sampai sekarang masih belum menetapkan pasangan calon presiden (capres) serta calon wakil presiden (cawapres) walaupun ada aspirasi untuk memasangkan kembali Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sebagai hal yang sah-sah saja. "Susilo Bambang Yudhoyono sendiri belum menetapkan pasangannya," kata Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum kepada pers di Jakarta, Senin ketika mengomentari dinamika perkembangan politik di tanah air akhir-akhir ini terutama yang menyangkut pencalonan presiden dan wakil presiden. Susilo Bambang Yudhoyono--baru-baru ini di Istana Negara telah menyatakan kesediaannya untuk dicalonkan kembali sebagai presiden masa bakti 2009-2013. Namun Yudhoyono masih belum memilih calon wakilnya misalnya Jusuf Kalla karena masih harus melihat dinamika di Partai Golkar serta aspirasi Jusuf Kalla sendiri. Anas Urbaninrum mengatakan bahwa penetapan capres dan cawapres baru akan ditentukan setelah melihat hasil pemilihan anggota legislatif yang dijadwalkan berlangsung bulan April 2009. "Karena itu, sekarang belum waktunya untuk menetapkan secara pasti calon presiden dan calon wakil presiden," katanya. Ketika ditanya tentang kemungkinan untuk "menjodohkan kembali" Yudhoyono dengan Jusuf Kalla yang merupakan Ketua Umum DPP Partai Golkar, tokoh muda Partai Demokrat ini kemudian menunjuk pada dinamika politik yang berkembang di Golkar. "Di Golkar sendiri ada berbagai aspirasi yang berkembang misalnya mengajukan Sultan Hamengku Buwono X. Golkar sendiri belum ada keputusan secara institusional untuk maju sebagai nomor satu atau nomor dua," katanya. Karena itu, Anas kemudian mengatakan "Partai Demokrat tidak dalam posisi untuk memastikan atau juga tidak shopping ( mencari-cari, red) untuk mencari cawapres yang sebanyak-banyaknya". Partai Demokrat berpendapat jika mereka mencari cawapres yang sebanyak-banyaknya tapi kemudian mereka tidak terpilih maka bisa timbul rasa kekecewaan pada yang bersangkutan. Ketika ditanya wartawan tentang kriteria Demokrat terhadap cawapresnya, ia berpendapat bahwa yang pertama-tama adalah orang tersebut harus benar-benar mendapat dukungan rakyat. Kemudian ada persyaratan lainnya yang terutama menyangkut integritas pribadi calon bersangkutan. "Cawapres itu harus memiliki integritas, kapabilitas serta mampu bekerja secara kompak dengan presidennya," katanya. Dalam jumpa pers ini, Anas mengatakan Partai Demokrat siap melaksanakan koalisi dengan partai politik mana pun juga, terutama karena begitu banyaknya masalah yang dihadapi bangsa dan negara ini sehingga tidak mungkin hanya satu partai yang mengatasi semua persoalan di negara ini. "Kami berpikir, untuk mengurus Indonesia, membutuhkan kerja sama dengan partai-partai lainnya," tegas Anas Urbaningrum.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008