Rembang (ANTARA News) - Penyaluran 60.000 liter minyak goreng bersubsidi dalam operasi pasar (OP) pada Sabtu (18/10) harus merata kepada yang berhak, imbau DPRD Kabupaten Rembang kepada Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop). "Jangan sampai minyak goreng OP diborong pedagang. OP ini harus benar-benar disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rembang, M. Ridhwan di Rembang, Kamis. Ia mengatakan, OP minyak goreng juga harus bisa memiliki dampak menstabilkan harga minyak goreng di pasaran. OP minyak goreng akan dilakukan hari Sabtu (18/10) dengan volume sebanyak 60.000 liter, yang diaokasikan di sejumlah kecamatan. Kasi Perdagangan Disperindagkop Rembang, Arifin Moerokhan, mengatakan, 60.000 liter minyak goreng itu merupakan sisa jatah OP Jawa Tengah yang tidak habis. "Karena jatah OP yang telah digelar dua putaran belum habis, Pemrov Jateng kemudian membagikannya ke kabupaten/kota untuk disalurkan pada warga. Rembang memperoleh jatah 60.000 liter," katanya. Dia menambahkan, karena jumlahnya terbatas, Disperindagkop Rembang mengambil kebijakan untuk menyalurkan 60.000 liter minyak goreng tersebut untuk OP di lima kecamatan, yakni Kecamatan Kota Rembang, Pamotan, Gunem, Sedan, dan Kecamatan Sule. "Lima kecamatan itu kami pilih karena minat masyarakat saat OP beberapa waktu lalu cukup tinggi dan masih banyak warga yang belum kebagian," kata Arifin. Dia menyebutkan, sebelum ada OP harga minyak goreng Rp9.500 per liter namun setelah ada OP harganya menjadi Rp7.500 per liter. Senin (13/10), harga minyak goreng di pasaran turun menjadi Rp6.500 per liternya.(*)

Pewarta: adit
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008