Surabaya (ANTARA News) - Terjadi tiga kali perampokan di Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa dengan selang waktu yang tidak begitu lama.

Tiga target perampokan itu yaitu pertama, rumah seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang berdinas di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Timur, di kawasan Wisma Pagesangan, Jambangan.

Rumah itu milik Hidayat Nugroho. Uang tunai sebesar Rp 900 ribu dan 1.000 Dollar Hongkong, yang tersimpan di lemari pakaian raib dicuri. "Modusnya pelaku berpura-pura sebagai pekerja pengganti karpet dan mengaku ke pembantu kalau disuruh saya. Padahal nggak saya suruh," ujar Hidayat.

Peristiwa kedua terjadi di rumah seorang perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), di Jln. Jambangan. Rumah itu milik AKBP Hadi Setyo Purwanto, Kabid Dokkes Polda Kalimantan Selatan. Di dalam rumah tersebut, ada Susanti (20), pembantu rumah tangga. Disana juga tinggal orang tua korban.

Yang menarik, dari dua kejadian tersebut modusnya hampir sama, yaitu berpura-pura menawarkan bantuan dan mengatasnamakan kepala keluarga. "Ada dua orang yang masuk naik motor merah. Mereka bilang kalau disuruh bapak untuk membetulkan kamar," tutur Susanti di markas kepolisian sektor Jambangan.

Di rumah perwira berpangkat dua melati itu, perampok mengambil perhiasan, diantaranya 4 liontin, 5 cincin, 5 gelang, dan 3 kalung.

Sedangkan, peristiwa ketiga terjadi di rumah Muhammad Taufik, seorang pengusaha garmen di Jln. Gayungsari Barat. Tak tanggung-tanggung, para perampok menggondol perhiasan yang nilainya sekitar Rp 1 miliar.

Tidak jauh beda dengan dua kejadian sebelumnya, di rumah tersebut modusnya juga nyaris sama. Namun kali ini, empat orang yang masuk ke rumah mengaku tidak menawarkan jasa apapun.

"Pembantu saya ada di rumah, tapi katanya hanya terdiam seperti dihipnotis. Kemudian pelaku masuk kamar dan membongkar brankas menggunakan linggis dan obeng," papar Iskak, saudara korban.

Di rumah tersebut, para pelaku membawa semua isi dalam brankas, diantaranya 3 gelang berlian, 3 liontin berlian diamond batu kristal, 2 liontin saudi warna hijau, 2 emas kecil seberat 10 gram, 1 emas besar seberat 20 gram.

Sebenarnya ada satu lagi aksi serupa juga nyaris terjadi di rumah milik Bo Lau (65) di kawasan Jln. Jemur Handayani. Beruntung aksi pelaku berhasil digagalkan karena terlebih dahulu ketahuan penghuni rumah. Kendati begitu, pelaku berhasil lolos sehingga bisa melarikan diri dan luput dari kejaran petugas. (PSO-165/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010