Ini merupakan satu-satunya venue dayung di Indonesia dengan menara di atas air, tidak seperti di Palembang, yang menaranya di daratJayapura (ANTARA) - Progres program Pembangunan arena PON cabang olahraga dayung di Teluk Youtefa Kota Jayapura dikerjakan PT Nindya Karya, meliputi gudang, menara finish dan baja di atas air atau menara pemantau telah mencapai 97 persen.
Engineer PT Nindya Karya Muhammad Fikri melalui laman resmi PB PON Papua, Selasa menjelaskan, pengerjaan arena dayung satu paket dengan arena sepatu roda dengan total kontraknya Rp128 miliar dan khusus untuk arena dayung Rp14 miliar.
"Sekarang pencapaian progress kita untuk venue dayung sudah 97 persen untuk yang di atas reklamasi ini. Sedangkan, yang di atas air yakni menara pemantau capaian sekitar 30 persen, hanya saja tidak masuk dalam kontrak Rp128 miliar, tapi anggarannya sendiri Rp4 miliar," ungkap Muhammad Fikri saat memberikan penjelasan kepada anggota Komisi IV DPRP Papua yang melakukan kunjungan kerja bersama Dinas PUPR Papua.
Baca juga: Harapan Sulbar raih medali dari cabor dayung
Selain itu, untuk pembangunan di atas reklamasi ditargetkan akan selesai pada 31 Juli 2021. Itu meliputi bangunan gudang perahu, menara finis, paving dan rijit serta lainnya.
Fikri mengatakan, yang paling menarik dari arena dayung adalah karena pembangunan tujuh menara pemantau dibangun di atas laut.
"Ini merupakan satu-satunya venue dayung di Indonesia dengan menara di atas air, tidak seperti di Palembang, yang menaranya di darat," ungkap Fikri.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR Papua Jansen Monim mengatakan jika pembangunan arena dayung ini sempat terhambat lantaran dipalang warga.
Baca juga: Tim dayung DKI jalani pemusatan latihan di Palembang jelang PON
"Dari penjelasan Nindya Karya sudah jelas, tanggal 31 Juli pekerjaan di atas reklamasi ini sudah selesai," kata mantan Kadis PU Provinsi Papua ini.
Namun, Politisi Partai Golkar itu mempertanyakan pemasangan tribun di area arena dayung ini. Sebab, informasinya tribun itu bisa dipasang atau bongkar pasang.
"Jadi, ada tujuh menara di atas air yang dibangun ini. Mulai dari start sekitar 2500 meter dari tempat ini, termasuk tempat perahu parkir," ujarnya.
Dalam kunjungan kerja ke arena dayung diwakili anggota Komisi IV DPR Papua Jansen Monim beserta empat anggota dewan di antaranya Arnold Walilo, Herman Yogobi, Tomatius Wakur dan Apeniel Sani.
Baca juga: Pedayung Pelatnas aset Sultra untuk hadapi PON XX Papua
Baca juga: Kementerian PUPR genjot pembangunan venue dayung 100 hari jelang PON
Pewarta: Muhsidin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021