Denpasar (ANTARA News) - Penduduk usia kerja di Bali bertambah sebanyak 33.776 orang dalam kurun waktu setahun terakhir dari 2.714.341 orang pada akhir 2009 kini menjadi 2.748.117 orang.

"Peningkatan usia kerja umur 15 tahun ke atas itu sangat dipengaruhi oleh faktor penduduk pendatang dari sejumlah daerah di Indonesia, disamping faktor kelahiran," kata

Kepala Balai Latihan Kerja Industri dan Pariwisata (BLP IP), Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Bali Ir Agus Suryawan, MSI di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, penambahan usia kerja tersebut sebagian besar, yakni 48,37 persen hanya berpendidikan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) 16,42 persen dan sekolah menengah atas (SMA) 18,50 persen.

Selain itu sekolah menengah kejuruan (SMK) 9,08 persen, diploma I, II dan III 3,89 persen dan perguruan tinggi 5,75 persen.

Agus Suryawan menambahkan, Bali berpenduduk 4.003.094 jiwa yang terdiri atas laki-laki 2.019.859 orang dan perempuan 1.983.235 jiwa.

Dari penduduk usia kerja tersebut yang terserap dalam berbagai usaha sebanyak 2.041.337 orang, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 2.000.453 orang.

Mereka mengembangkan usaha sendiri tercatat 326.937 orang, berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap 434.947 orang, berusaha dengan dibantu buruh tetap 54.891 orang dan pekerja 639.322 orang.

Selain itu pekerja yang terserap dalam sektor pertanian sebanyak 37.543 orang dan pekerja dalam usaha keluarga 421.004 orang. Dengan demikian angkatan kerja yang belum terserap mencapai 66.471 orang hingga Agustus 2010, menurun 4,4 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 69.548 orang.

Kondisi itu termasuk tingkat pengangguran terbuka yang mencapai 3,1 persen, juga menurun dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya mencapai 3,3 persen.

Masalah penyerapan tenaga kerja di Bali belum dapat ditangani secara tuntas, akibat sebagian besar sangat tergantung pada sektor informal, ujar Agus suryawan.

Kabag Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng

dalam kesempatan terpisah menambahkan, Pemprov setempat menyediakan dana sebesar Rp1,29 miliar untuk mendukung berbagai kegiatan mengurangi pengangguran dan menyediakan lapangan kerja dalam 2010.

Dana yang bersumber dari APBD Bali tersebut, Rp850 juta diantaranya diarahkan ke kabupaten untuk mengendalikan penduduk pendatang. Dana tersebut antara lain diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja serta perluasan kesempatan kerja.

Selain itu pembinaan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan dan penataan administrasi kependudukan, ujar Ketut Teneng. (ANT/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010