Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan pendidikan mental menjadi salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan angkatan kerja.
 
"Saya tadi menyinggung soal mental. Jadi dalam menyiapkan tenaga kerja, terutama yang melalui proses pendidikan itu tidak cukup hanya karena untuk mereka agar terampil atau cakap, tapi juga mental untuk dia mencintai pekerjaan itu," kata Menko Muhadjir Effenndy saat ditemui usai Seminar Nasional Orkestrasi Vokasi Era Revolusi Industri 4.0 di Jakarta, Selasa.
 
Menko Muhadjir mengatakan pembentukan mental pada tenaga kerja diperlukan agar tenaga kerja mencintai pekerjaan mereka. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tenaga kerja menjadi tekun dalam bekerja.

Baca juga: Wapres usulkan paduan revolusi mental dengan mata ajar moral Pancasila
 
Ia menilai pendidikan vokasi yang selama ini diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan/atau sejenisnya masih berfokus pada pengetahuan dasar dan kemampuan terkait pekerjaan yang akan dihadapi.
 
Padahal, kata dia, pendidikan mental untuk calon angkatan kerja penting untuk dilakukan oleh instansi terkait.
 
"Sama dengan pemain bola lah, kalau terampilnya sudah hebat, tapi kalau mentalnya tidak kuat, ya diteror sedikit saja sudah grogi," ucap Menko Muhadjir.

Baca juga: Praktisi: Paradigma pendidikan belum anggap perlu isu kesehatan mental
 
Menurut dia, mental menjadi sebuah determinan dalam dunia kerja untuk menciptakan perasaan yang positif antara tenaga kerja dan pekerjaannya.
 
Untuk itu Menko Muhadjir mengharapkan lembaga pendidikan SMK untuk melakukan reorientasi agar program-program yang diberikan benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
 
"Walaupun seterampil apapun dia, secakap-cakapnya dia, seberapa tinggi kemampuan yang dia miliki, tanpa ada bekal pembentukan mental yang ia miliki, maka akan sia-sia," tutur Menko PMK Muhadjir Effendy.

Baca juga: Kemenko PMK soroti tingginya angka pengangguran di Indonesia
 

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024