Personel TNI dan Polri harus menyiapkan pengamanan pelaksanaan PON, maksimalkan kekuatan yang adaJakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan langsung ke Papua, Sabtu, untuk memastikan pengamanan dan penerapan protokol kesehatan pada saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dihelat Oktober 2021.
Bersama Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Sigit mengecek langsung penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk para atlet, ofisial, penonton dan pihak terkait lainnya.
"Ini benar-benar harus diperhatikan, penerapan kedisiplinan protokol kesehatannya untuk atlet dan seluruh pihak yang terlibat," kata Sigit, dikutip dari keterangan pers Divisi Humas Polri,
seusai meninjau venue panjat tebing dan biliar di Kabupaten Mimika, Papua.
Dalam pengecekan tersebut, jenderal bintang empat ini meminta kepada seluruh jajaran TNI dan Polri untuk menyiapkan strategi pengamanan demi menyukseskan perhelatan pesta olahraga empat tahunan tersebut, dapat berjalan aman, damai dan lancar dari segala bentuk gangguan.
Menurut dia, strategi pengamanan di seluruh arena olahraga PON XX Papua harus dipersiapkan personel keamanan mulai dari ring satu, ring dua dan ring tiga.
"Personel TNI dan Polri harus menyiapkan pengamanan pelaksanaan PON, maksimalkan kekuatan yang ada," ujar Sigit.
Mantan Kapolda Banten ini menekankan, pelaksanaan PON XX perlu dipersiapkan dengan langkah luar biasa. Strategi penanganan dan pengendalian COVID-19 untuk seluruh pihak terkait, harus dilakukan sejak keberangkatan, ketibaan dan saat menetap selama menjalani pertandingan.
Peserta PON XX Papua, kata Sigit, harus melakukan tes COVID-19 dalam kurun waktu dua atau tiga hari sebelum perjalanan ke Papua.
"Kurangi kontak fisik dengan orang lain selama 14 hari sebelum keberangkatan. Siapkan daftar nama orang yang kontak erat untuk di validasi oleh petugas COVID-19 PB PON XX. Laksanakan protokol kesehatan sesuai rekomendasi Kemenkes, termasuk mengganti masker setiap hari atau masker kain dilapis dua atau tiga," pesan Sigit.
Sigit juga menekankan penguatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment) sebagai strategi pengendalian COVID-19, serta percepatan program vaksinasi massal.
Untuk itu, Sigit menginstruksikan personel TNI-Polri membantu atau bersinergi dengan pemerintah daerah (Pemda) setempat melakukan akselerasi vaksinasi massal, agar mempercepat target tecapainya kekebalan komunal masyarakat atau 'herd immunity'.
Sigit mengatakan akan mempersiapkan tempat pelaksanaan vaksinasi di sekolah-sekolah menyasar target siswa dan orang tua murid. Serta, di tempat-tempat ibadah bagi para masyarakat. Bahkan, nantinya, percepatan vaksinasi juga akan 'door to door' sampai ke tingkat distrik.
"TNI-Polri bersama pemda terus melakukan akselerasi vaksinasi untuk menekan risiko pandemi COVID-19. Langkah ini memerlukan sinergisitas seluruh elemen masyarakat. Dalam menyiapkan strategi vaksinasi di antaranya, serbuan vaksinasi, gerai vaksinasi, vaksinasi mobile, dan 'door to door' ketika stok vaksin datang dalam jumlah besar," pungkas Sigit.
Baca juga: Panglima ingatkan kesehatan masyarakat Mimika sukseskan PON XX Papua
Baca juga: Kapolri gunakan pendekatan kearifan lokal ajak masyarakat Papua Isoter
Baca juga: Menpora harapkan warga sekitar arena PON divaksin
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021