Jambi (ANTARA News) - Tidak lebih dari satu malam usai kejadian, tim gabungan Sat I Dit Reskrim Polda Jambi dan Polres Muarojambi, Jumat, berhasil meringkus empat orang komplotan perampok senilai Rp1,3 miliar yang terjadi pada Kamis (9/12) sekitar 15:30 WIB.

Direktur Reserse dan Kriminal (Dir Reskrim) Polda Jambi Kombes Pol Dul Alim mengatakan, keempat perampok yang menjarah uang tunai Rp1,3 miliar milik PT Inwha Indonesia yang berhasil ditangkap polisi itu adalah Jailani, Antoni, Ajeng dan Amriadi di tempat terpisah di Kota Jambi.

Selain merampas uang miliaran rupiah, dalam aksinya yang cukup sadis di KM 34 Desa Ibru, Kecamatan Mestong, Muarojambi saat itu, para pelaku juga menembak Tukimin (22) salah satu karyawan bagian IT perusahaan yang bergerak di bidang migas.

Polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti kendaran yang dipakai pelaku untuk beraksi, di antaranya dua unit mobil Kijang Innova nopol BH 1877 NL, Daihatsu Xenia BH 1705 AM dan satu unit motor Yamaha Vega nopol BH 6129 NG.

Barang bukti lainnya uang tunai sebesar Rp142 juta, dua senpi rakitan, sembilan butir peluru, kapak, linggis, gunting besi, tiga unit HP, lakban, dompet, bong, STNK motor.

Kepolisian Jambi masih menduga ada keterlibatan dari oknum anggota dan orang dalam perusahaan tersebut dan kini polisi masih mendalami kasus ini dengan memeriksa kelima tersangka dan saksi lainnya.

Kasus perampokan uang senilai Rp1,3 miliar lebih untuk gaji karyawan PT Inwha Indonesia yang dibawa bendahara perusahaan Riris itu masih terus didalami kepolisian.

Kombes Dul Alim juga membenarkan saat ini ada sembilan orang pelaku perampokan dan pihaknya baru berhasil menangkap lima orang dan masih melakukan pengembangan guna mengejar empat pelaku lainnya, termasuk otak perampokan.

"Identitas mereka semua sudah diketahui, namun saat kita datangi tempat persembunyiannya, mereka sudah kabur," kata Dul Alim.

Dari keterangan sementara tersangka, aksi perampokan ini sudah mereka rencanakan sejak satu minggu sebelum kejadian dan peran pelaku dalam aksi ini berbeda-beda.

Pengendara motor mengikuti korban sejak keluar dari bank mengambil uang gaji karyawan dan ada juga yang bertugas memepet mobil korban dan pelaku lainnya adalah eksekutor.

Polisi juga masih mendalami dugaan keterlibatan orang dalam perusahaan yakni sopir mobil perusahaan jenis Kijang Innova nopol B 1876 SSJ yang saat kejadian ditumpangi korban, juga sudah diamankan.

Saat ini HP yang merupakan sang sopir masih diperiksa, karena ada dugaan sopir ini sempat melakukan kontak dengan otak pelaku.

Saat ditanya dugaan keterlibatan oknum anggota, Dul Alim juga menyatakan masih dilakukan penyelidikan. (N009/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010