"Kami ingin PON mendorong pembinaan atlet-atlet nasional dari Papua, harapannya akan muncul talenta hebat yang lebih banyak dari Papua yang bisa tampil hingga ajang internasional," kata Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON Mayjen TNI (Purn) Dr.Suwarno lewat diskusi virtual di Jakarta, Kamis.
Ia menilai pelaksanaan PON kali ini punya nilai strategis, antara lain menjadi lambang persatuan dari seluruh daerah, majunya pembangunan di Papua, serta bukti Indonesia bisa bangkit dari badai pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.
Kehadiran ribuan atlet, ofisial, dan tenaga pendukung lain dari seluruh provinsi menggambarkan keanekaragaman etnis yang bersatu padu di Papua.
"Meski semua saling bersaing satu sama lain, tapi semua berjuang dalam bingkai persatuan dan semangat yang sama. Serta tetap menjunjung tinggi sportifitas," Suwarno menjelaskan.
Pada sesi diskusi yang sama, juri loncat indah PON Papua yaitu Pranarta Arumbowo menuturkan pelaksanaan kompetisi di tengah pandemi membuat atlet lebih kreatif dalam berlatih.
Pandemi memaksa atlet untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk berlatih karena adanya pemberlakuan PPKM atau pembatasan mobilisasi.
"Untuk menyiasati waktu latihan yang terbatas, si atlet menggunakan waktu senggangnya untuk berlatih mandiri. Bisa melihat video atau mempraktikan teori dari pelatih. Saya yakin atlet lebih termotivasi untuk tampil lebih baik," ujar Pranarta.
PON Papua yang berlangsung di empat klaster, mendorong pembangunan fasilitas olahraga dan arena pertandingan berstandar internasional.
Hal ini mempermudah atlet lokal untuk berlatih maksimal dengan memakai peralatan terbaru, sehingga tak ada lagi kata tertinggal bagi atlet Papua untuk bersaing dan membela Indonesia di masa mendatang.
Baca juga: PB PON: Perlengkapan kirab api PON XX dibuat menyerupai tifa
Baca juga: Dana tambahan Rp1,4 triliun untuk PON Papua diharapkan cair pekan ini
Baca juga: PB PON Papua apresiasi dukungan infrastruktur telekomunikasi
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021