Perempuan 30 tahunan itu tengah diburu waktu. Pekerjaannya menuntut dia untuk bekerja cepat. Tanpa berlama-lama, Sifa, sapaan akrabnya, langsung menuju ke salah satu kursi dan segera mengeluarkan komputer jinjing dari dalam tas ranselnya.
Jari-jemarinya menari di atas papan ketik, menyusun kalimat demi kalimat berisi informasi tentang acara pembukaan cabang olahraga terjun payung yang baru saja dia liput pada siang hari.
Setelah 20 menit berlalu, Sifa, wartawati media daring asal Jakarta yang ditugaskan untuk meliput PON XX Papua itu selesai mengerjakan tulisan dan bersiap mengirimkannya ke meja sunting.
Baca juga: Media Center Kominfo Klaster Mimika siapkan nobar pembukaan PON XX
Ekspresi wajah sumringah terpancar saat satu tulisan dan tiga buah foto berhasil terkirim mulus ke tangan redaktur yang telah menunggu.
"Di sini jaringan internetnya bagus. Sangat nyaman memang mengirim berita dari sini," kata dia.
Sore itu, Putri berada di ruang kerja wartawan di Media Center Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Klaster Mimika yang lokasinya berada di Hotel Mozza, Timika, Papua.
Dia tidak sendirian. Terdapat sejumlah "kuli tinta" lainnya, baik dari media lokal maupun nasional yang juga tengah berlomba dengan "deadline" di ruangan tersebut.
Baca juga: Kominfo-Pemda Mimika fasilitasi kerja-rekreasi pewarta di media center
Fasilitas lengkap
Media Center Klaster Mimika merupakan satu dari tiga pusat media yang disiapkan Kominfo selama gelaran PON XX Papua. Dua lainnya berada di Klaster Jayapura dan Merauke.
Pusat media tersebut dibangun untuk menunjang kinerja wartawan selama meliput perhelatan pertandingan PON yang dipusatkan di tiga klaster itu.
Media center yang beroperasi sejak 23 September itu menyediakan berbagai fasilitas pendukung kinerja para peliput PON Papua, salah satunya ruang kerja wartawan yang dapat menampung hingga 70 orang.
Di dalam ruang kerja, tersedia jejeran meja, kursi, stopkontak, perangkat komputer berjumlah 10 unit, serta tiga layar monitor besar yang masing-masing menyajikan berbagai informasi, seperti siaran langsung dari arena, jadwal harian, dan hasil pertandingan.
Koordinator Media Center Kominfo Klaster Mimika Untung Sutomo mengatakan area ruang kerja wartawan juga didukung akses internet yang memadai.
"Internet di sini kami didukung oleh Telkom, kecepatannya bisa mencapai 20 sampai 30 Mbps, jadi cukup kencang sekali," kata Tomo.
Baca juga: Menkominfo optimistis PON Papua berlangsung sukses
Dengan kecepatan tersebut, para wartawan baik tulis, foto, maupun video dapat mengirim berita atau berselancar di dunia maya tanpa kendala berarti.
Selain ruang kerja, Media Center Kominfo Klaster Mimika juga menyediakan sejumlah fasilitas lain, seperti ruang konferensi pers, ruang refleksi dengan enam kursi pijat, printer warna, area coffee break, toilet bersih, dan ruang medis.
Untuk urusan konsumsi, media center menyediakan dua kali sesi makan, yakni makan siang pada pukul 12.00 WIT dan makan malam pukul 18.00 WIT.
Protokol kesehatan ketat turut diterapkan di seluruh area media center. Selain aturan wajib masker, panitia menyediakan area mencuci tangan di depan pintu masuk serta meletakkan penyanitasi tangan di sejumlah sudut ruangan. Selain itu, posisi tempat duduk juga telah diatur guna menghindari kerumunan.
Sifa mengaku puas terhadap fasilitas yang tersedia. Menurut dia, fasilitas yang tergolong lengkap itu sangat membantu memudahkan kinerja para wartawan.
Hal senada disampaikan Rauf, seorang wartawan TV nasional yang juga memanfaatkan fasilitas media center Kominfo selama perhelatan PON di "Kota Emas".
"Fasilitas media center di sini cukup baik, membantu kinerja para wartawan yang meliput PON di Kabupaten Mimika," kata dia.
Konten berita
Selain hadir langsung ke arena pertandingan, wartawan peliput PON XX Papua di Klaster Mimika juga bisa memperoleh konten berita di media center.
Kominfo menyediakan berbagai konten berita, baik berupa teks, foto, maupun video terkait PON XX Papua yang diunggah di kanal infopublik.id.
Terdapat 25 orang gabungan dari Dinas Kominfo dan Pemkab Mimika yang disiapkan membantu tim redaksi Kominfo mempersiapkan konten tersebut.
Tak hanya seputar pertandingan, konten yang disajikan juga mengangkat sisi lain menarik, terutama terkait dampak positif pelaksanaan PON Papua Klaster Mimika, meliputi aspek
sosial, budaya, pariwisata, infrastruktur, serta ekonomi yang menunjukkan bahwa Papua aman dan sejahtera.
"Kita membuat konten-konten seputar dampak positifnya dari PON Papua ini, mulai dari dampak ekonomi hingga infrastruktur, terutama di ekonomi UMKM terkait dengan dampak pandemi COVID-19," ujar Tomo.
Media Center Kominfo Klaster Mimika juga menyediakan rilis pers baik dalam bentuk cetak maupun "softcopy" yang diterbitkan dua kali sehari masing-masing pada sore dan menjelang malam.
Konten berita yang disediakan media center semakin lengkap dengan agenda konferensi pers yang dijadwalkan dua kali dalam seminggu. Tomo mengatakan konferensi pers yang digelar umumnya membahas dampak positif penyelenggaraan PON XX Papua.
"Ruang konferensi ini untuk acara yang terkait dengan PON. Jadi silakan dinikmati, dipakai misalkan pemda mau pakai, ada bupati mau datang, atau menteri dan sebagainya silakan dipakai. Kami sediakan dengan kapasitas sekitar 30 sampai 70 pack," ucap Tomo.
Pembangunan infrastruktur TIK
Fasilitas pusat informasi yang dibangun Kominfo bertujuan mendukung produksi konten-konten positif tentang PON XX Papua. Kominfo menyediakan 100 kabel jaringan LAN di pusat informasi tersebut.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyatakan layanan telekomunikasi yang dimanfaatkan untuk mendukung PON XX 2021 merupakan bagian pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.
Hal itu, adalah bagian dari tugas Kominfo dalam akselerasi transformasi digital.
Pembangunan infrastruktur TIK di wilayah Papua dan Papua Barat dilakukan secara masif. Oleh karena itu, pemanfaatan hasil pembangunan bisa dimanfaatkan untuk mendukung penyelenggaraan PON XX.
"Secara khusus, pembangunan the last mile atau pembangunan Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di seluruh pelosok Papua. Baik di wilayah-wilayah perairan maupun di wilayah tengah pegunungan," kata Johnny.
Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi sudah membangun 213 menara BTS 4G di Papua dan 244 menara BTS 4G di Papua Barat, pada periode 2015-2020.
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di provinsi Papua dan Papua Barat masing berlangsung hingga tahun ini. Pembangunan infrastruktur TIK di seluruh wilayah di Indonesia ditargetkan selesai pada 2022.
Baca juga: KONI puji fasilitas Media Center Kominfo Jayapura
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021