Dalam perlombaan yang berlangsung di GOR Mimika Sport Complex (MSC), Mimika, Papua, Selasa, Agus berhasil menjadi orang pertama yang melewati garis finis dengan catatan waktu 14 menit dan 44,29 detik.
Medali perak turut disabet pelari Jawa Barat lainnya Pandu Sukarya dengan catatan waktu 14 menit dan 56,77 detik. Sementara medali perunggu direbut pelari asal Bangka Belitung Robi Sianturi dengan catatan waktu 15 menit 01,97 detik.
Agus telah memimpin sejak awal lomba. Dia nampak tenang berada di urutan depan melintasi putaran demi putaran pada 3.000 meter pertama.
Jelang 2.000 meter terakhir, peraih tiga emas pada PON Jawa Barat 2016 itu meningkatkan kecepatan dan berhasil finis pertama meninggalkan lawan-lawannya.
Meski meraih medali emas, Agus gagal memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri dengan catatan waktu 14 menit 04,29 detik.
Ditemui usai pertandingan, Agus mengakui bahwa capaian waktu yang dia peroleh bukan hasil terbaik. Namun, dia mengaku puas, mengingat Papua memiliki kelembaban cuaca yang cukup tinggi dan terik.
"Ini bukan waktu terbaik saya, bukan rekor nasional. Tetapi saya puas karena cuaca di Timika ini kelembabannya cukup tinggi, panas sekali, dan di samping itu saya turun di tiga nomor, jadi kayak simpan tenaga," ujar dia.
Agus diketahui akan turun di dua nomor perlombaan lainnya yakni marathon putra dan 10.000 meter putra.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa kehadiran Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Pandjaitan turut memotivasi dirinya dalam bertanding.
"Di samping saya ingin bisa mempertahankan tiga medali emas, pagi ini juga dilepas oleh Pak Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Umum PB PASI, yang ada informasi pengalungan medali oleh beliau. Dan ini menjadi motivasi bagi saya," ujar Agus.
Baca juga: Luhut buka cabang olahraga atletik PON XX Papua
Baca juga: Jadwal atletik PON Papua: Triyaningsih tampil di hari pertama
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021