Di bawah guyuran hujan yang membasahi GOR Mimika Sport Complex, Mimika, Maria mencatatkan lompatan sejauh 6,26 meter. Namun, capaiannya tersebut tidak berhasil memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri, yakni 6,70 meter.
Medali perak diraih atlet asal Nusa Tenggara Barat Rohani dengan jarak lompatan sejauh 5,79 meter. Sedangkan medali perunggu direbut atlet tuan rumah Vinsensia Awutet Amja dengan lompatan 5,72 meter.
Pertandingan sempat tertunda beberapa saat akibat guyuran hujan deras. Saat hujan mereda, perlombaan kembali dilanjutkan. Lintas lari yang basah sedikit banyak mempengaruhi performa para atlet.
Hal itu diakui oleh Maria. Ditemui usai pertandingan, dia mengatakan ia belum bisa memberikan hasil terbaik lantaran cuaca yang kurang bersahabat.
"Belum puas, karena dengan cuaca yang seperti tadi saya tidak boleh memaksakan diri, karena kan risiko cederanya lebih besar kalau cuaca hujan, karena kan penglihatan untuk melihat papan tumpu juga semakin sulit, untuk kontrol kecepatan juga sulit," kata peraih emas lompat jauh PON 2016 Jawa Barat itu.
Namun, ia mengaku tetap bersyukur bisa meraih medali emas nomor lompat jauh putri di keikutsertaannya yang keempat kali di ajang pesta olahraga nasional empat tahunan.
"Puji Tuhan semuanya diberkati dilancarkan dari awal sampai selesai perlombaan dengan hasil yang baik," kata Maria.
Baca juga: Maria Londa berharap atlet-atlet muda bersinar di PON XX Papua
Baca juga: Maria Londa akui bangga bawa obor api PON XX Papua
Baca juga: Emas lompat jauh milik Maria Londa
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021