Bagi atlet pelatnas Cipayung ini, pengalaman bertanding dengan kehadiran penonton di stadion merupakan yang pertama kali dialami sejak pandemi COVID-19 memaksa berbagai kejuaraan yang dia ikuti sepanjang tahun ini harus digelar tanpa penggemar.
Sebelum PON ini, pebulu tangkis berusia 21 tahun itu sempat turun dalam sejumlah turnamen internasional seperti Thailand Open, Spain Masters, dan Swiss Open, yang semuanya digelar tanpa penonton.
“Saya kemarin pertandingan di Thailand, Spanyol, Swiss kan tidak ada penonton. Kalau ini ada penonton kan tiba-tiba pas saya poin, orang-orang tepuk tangan, teriak jadi hawa pertandingan hidup lagi,” kata Yeremia saat diwawancarai di Jayapura, Kamis.
Baca juga: Kontrol emosi dan kuasai diri jadi kunci Odekta raih emas 10.000 meter
“Seru juga nih karena setahun lebih mau dua tahun tidak ada penonton. Jadi ada penonton lagi saya juga kaget,” kata juara Spain Masters itu.
Pengalaman serupa juga disampaikan pasangan Yeremia, Amri Syahnawi. Menurutnya, kehadiran penonton di stadion membuat dia tambah semangat.
“Kalau saya sendiri kan baru pertama tanding lagi ini di PON jadi hawa pertandingannya ada lagi, semangatnya tambah lagi, bermainnya lebih seru,” kata Amri.
PON Papua 2021 memang membolehkan kehadiran penonton namun dibatasi hanya 25 persen dari kapasitas masing-masing arena pertandingan.
Penonton yang ingin menyaksikan langsung pertandingan juga harus melalui tahapan skrining, seperti menunjukkan bukti vaksin dan melakukan tes antigen yang telah disediakan di depan pintu masuk menuju arena.
Baca juga: Para unggulan melaju ke semifinal bulu tangkis beregu
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021