Ketua Harian PB PON Papua Yunus Wonda pun mengucapkan turut berbelasungkawa atas nama panitia besar dan masyarakat Papua.
"Doa kami, semoga keluarga yang ditinggalkan, yakni istri dan anak, diberikan kekuatan agar dapat menghadapi situasi ini," kata Yunus kepada Antara di Jayapura, Sabtu.
Menurut dia, dengan kepergian almarhum, atlet, ofisial dan panitia pelaksana cabang olahraga paralayang pasti merasakan kehilangan yang besar.
"Namun yang harus diingat adalah semangat yang ditinggalkan almarhum untuk menyukseskan penyelenggaraan PON XX khususnya pada cabang olahraga paralayang," ujar Yunus.
Baca juga: Ketua Dewan Hakim Paralayang PON XX Papua meninggal dunia
Dia menjelaskan semangat almarhum harus diingat oleh para atlet, khususnya bagi kalangan milenial untuk terus berjuang tidak hanya di paralayang, namun juga di semua cabang olahraga.
"Khususnya lagi bagi atlet paralayang dari Papua, semangat almarhum harus dijadikan motivasi untuk mempersiapkan diri menghadapi ajang olahraga berikutnya," ungkap Yunus.
Dia menambahkan almarhum selalu menunjukkan semangat dan perjuangannya kepada insan olahraga dalam menyukseskan berbagai ajang. Yunus pun menilai semangat itu harus dijadikan pendorong agar cabang paralayang menjadi lebih baik serta berkembang.
Sebelumnya, Ketua Dewan Hakim cabang olahraga paralayang pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Wim Salim dikabarkan meninggal dunia pada Jumat malam (8/10) sekitar pukul 23.40 WIT di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Jayapura dikarenakan sakit.
Baca juga: 46 atlet paralayang PON XX selesaikan babak keenam KTM
Baca juga: Paralayang selesaikan babak kedua nomor lintas alam individu
Baca juga: Paralayang catat rekor MURI dengan 22 parasut
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021