"Ini buat kenang-kenangan, suvenir," kata Ali usai penyerahan medali di MSC.
Pebola basket berusia 21 tahun itu mengaku tidak merencanakan tindakannya tersebut, melainkan spontan karena mendadak ingin memiliki sesuatu dari arena sebagai pengingat bahwa dia dan rekan-rekannya pernah mendapatkan medali emas PON Papua di sana.
Prestasi itu memang spesial karena menjadi yang pertama dalam 13 tahun. Terakhir kali tim bola basket putra DKI menjuarai PON adalah pada PON 2008 di Kalimantan Timur.
Ali sendiri mengaku sudah membuat rencana untuk jaring ring tersebut.
Baca juga: Yesaya persembahkan emas basket putra PON Papua untuk Mario Gerungan
"Saya mau menyimpannya di kamar. Nanti akan dibingkai," kata pebola basket yang bermain dalam Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2021 bersama tim elite Indonesia Patriots itu.
Pada PON Papua, Ali Bagir menjadi salah satu pilar pemain penting tim DKI Jakarta.
Dari enam laga yang dilewati, mulai partai pertama grup sampai final, Ali bermain selama 133 menit.
Selama itu, dia membuat rata-rata 10,8 poin, 8,16 rebound, satu assist dan 1,83 steal per pertandingan untuk tim DKI Jakarta.
Tim bola basket putra DKI Jakarta mengantongi medali emas PON Papua setelah mengalahkan Sulawesi Utara 72 -57 dalam final di Mimika Sport Complex, Mimika.
Pada pertandingan itu, Ali Bagir membuat sembilan poin dan tujuh rebound.
Baca juga: Basket putra Jakarta akhiri dahaga 13 tahun, raih emas PON Papua
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021