Solo (ANTARA News) - Kota Solo Jawa Tengah untuk sementara ini tertutup bagi pengusahaan minimarket baru, sebagai upaya daerah itu melindungi pedagang kecil.

Walikota Surakarta Ir Joko Widodo mengatakan hal ini seusai membuka Diklat Membangun Jiwa Kewirausahaan dan Kepemimpinan Pedagang Pasar yang digelar Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta di Solo, Senin.

Di Solo sekarang ini telah ada 12 minimarket. Berdasarkan penelitian disebutkan bahwa berdirinya minimarket tersebut telah berdampak pada turunnya omset pedagang kecil yang ada di sekitar pasar modern ini, antara 20 hingga 30 persen.

"Untuk tahun 2009 memang ada salah satu pengusaha yang meminta izin untuk membuka 60 minimarket dan tahun 2010 kembali ada yang meminta izin untuk membuka 40 minimarket, tetapi semua itu kami tidak memberikan izin," kata Joko Widodo tanpa menyebutkan pengusaha yang meminta izin untuk membuka minimarket tersebut.

Menyinggung mengenai masalah minimarket yang buka 24 jam, Walikota Surakarta mengatakan, nantinya akan ada pembatasan jam buka, tetapi sekarang ini masih dibahas dalam peraturan daerah (Perda).

"Sebenarnya kami tidak anti adanya minimarket, dan tidak diberikannya izin ini sifatnya hanya sementara saja. Nanti kalau para pedagang kecil itu sudah siap bersaing pasti untuk izin minimarket kami buka," katanya.

Untuk menyiapkan para pedagang kecil agar mampu bersaing dengan minimarket, sekarang ini terus diadakan pelatihan seperti sekarang ini. "Sebenarnya kalau semua mau belajar pasti mampu untuk bersaing dengan hadirnya minimarket," katanya.

Sementara ini, dalam jangka lima tahun telah dipugar sebanyak 15 pasar tradisional. Pembangunan pasar ini tidak lain juga untuk mengantisipasi masuk pasar-pasar modern tersebut.

"Pasar-pasar tradisional meskipun telah dibangun dengan baik, tanpa diikuti pedagangnya yang mau melakukan perubahan juga tidak akan mungkin bisa maju. Melalui pendidikan ini diharapkan bisa berkembang lebih baik lagi," katanya.

(J005/S019/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011