Jakarta (ANTARA) - Ekonom Senior International Monetary Fund (IMF) Serhan Cevik mendorong pemulihan di sektor pariwisata dari dampak pandemi COVID-19 agar dapat menjadi penopang ekonomi global.

“Mengapa pariwisata? Karena itu salah satu dari dua sektor utama di seluruh dunia untuk ekonomi global,” katanya dalam Seminar Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Rabu.

Cevik mengatakan sektor pariwisata sangat terdampak pandemi seiring mobilitas masyarakat di hotel, restoran, ritel dan transportasi turut terhenti.

Menurutnya, pemulihan pariwisata harus segera diwujudkan mengingat sektor ini menyumbang cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) beberapa wilayah baik di Asia Pasifik maupun bumi bagian barat.

Sebagai contoh, pariwisata memiliki share terhadap PDB Maldives baik secara langsung atau tidak langsung sebanyak lebih dari 80 persen, China 60 persen, Kamboja 40 persen, Thailand 30 persen dan Filipina 20 persen.

“Jadi kami menyebut negara-negara ini yang menyumbang lebih dari 10 persen dari rata-rata global, negara-negara yang bergantung pada pariwisata," ujarnya.

Tak hanya itu, sektor pariwisata juga memiliki peran terhadap para pekerja berusia muda seperti di Thailand sebanyak 7 persen, Indonesia 5 persen, India 2 persen, Brasil 6 persen dan Argentina 7 persen.

Sementara pandemi sendiri telah menyebabkan penurunan kedatangan turis di berbagai negara seperti Asia Timur Laut turun 88 persen, Asia Selatan turun 77 persen, Eropa turun 71 persen, Afrika turun 70 persen dan Amerika Selatan turun 73 persen.

“COVID-19 benar-benar fenomena global yang menyebabkan runtuhnya perjalanan internasional di mana-mana,” tegasnya.

Baca juga: Dewan IMF pertimbangkan pendanaan 1,4 miliar dolar untuk Ukraina

Baca juga: Presidensi G20 Indonesia dorong kolaborasi, persatuan negara anggota

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022