Jakarta (ANTARA) - Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen menyampaikan bahwa premi unit link Allianz pada 2021 memberikan kontribusi premi bruto 93,1 persen dari total premi bruto Allianz sebesar Rp19,7 triliun.

“Jadi dari Rp19,7 triliun, Rp18,4 triliun merupakan premi unit link dan ini mengalami kenaikan sebesar 12,7 persen dari tahun sebelumnya,” kata Karin dalam Virtual Media Briefing, Selasa.

Besarnya kontribusi unit link tersebut, lanjutnya, menunjukkan bahwa kebutuhan maupun minat masyarakat terhadap produk unit link masih cukup tinggi dan unit link masih bisa tumbuh dan diminati oleh masyarakat.

Dikarenakan kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap asuransi semakin meningkat maka Allianz terus memberikan edukasi untuk dua target yang berbeda. Pertama kepada masyarakat yang belum memiliki asuransi berupa program literasi keuangan agar masyarakat bisa mengelola keuangan dan memahami pentingnya asuransi.

Kedua edukasi khusus untuk nasabah asuransi yang telah memiliki polis agar bisa diingatkan kembali mengenai fitur produk dan hal-hal yang perlu diketahui mengenai isi polis.

“Untuk itu kami banyak melakukan komunikasi dan edukasi khususnya kepada para nasabah melalui kampanye Yuk Pahami, baik melalui weibnar melalui media sosial, blog dan email berisi fitur produk yang dikirimkan kepada nasabah,” ujarnya.

Adapun hingga Desember 2021, Allianz Life Indonesia mencatatkan asset under management Rp44,2 triliun termasuk DPLK. Angka tersebut naik 3,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Portofolio Allianz terdiri dari unit linked dengan komposisi 58 persen, life & health 22 persen dan saving plan & pension fund dengan komposisi 20 persen.

Jumlah fund yang dimiliki Allianz sebanyak 88 dengan jumlah nasabah 696.641 orang dan naik 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk outlook 2022, Allianz melihat pertumbuhan ekonomi global dan nasional menunjukkan tanda-tanda pemulihan di tengah ketidakpastian pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Kebijakan moneter dan fiskal dari berbagai negara dinilai masih akan akomodatif dan pertumbuhan ekonomi global yang lebih cepat dari perkiraan memberikan surplus dagang kepada Indonesia.

Perusahaan berada pada posisi neutral-slighlty overweight untuk strategi investasi di saham dengan pertimbangan risiko geopolitik terhadap konflik Rusia dan Ukraina yang menyebabkan indeks bergerak cenderung fluktuatif.

Baca juga: Allianz imbau nasabah pahami profil risiko ketika pilih unit link
Baca juga: AAJI: Pendapatan premi produk unit link capai Rp127,7 triliun di 2021
Baca juga: AAJI akui ada masalah pada unit link dan minta semua pihak berbenah

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2022