Bogor (ANTARA) - Pendanaan hibah penelitian Ocean Stewardship Fund (OSF) organisasi nirlaba antarbangsa Marine Stewardship Council (MSC) untuk 2022 diberikan kepada peneliti, industri dan juga LSM yang berfokus pada proyek perbaikan perikanan.

"Tak jauh berbeda dengan sebelumnya, yakni 2021, tahun 2022 ini sebanyak empat proyek perbaikan perikanan dan satu riset mahasiswa mendapatkan dana hibah OSF," kata Direktur Program MSC Indonesia, Hirmen Syofyanto dalam taklimat media kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Ia menambahkan pada 2021, lima dari Indonesia berhasil mendapatkan pendanaan OSF, terdiri atas dua perbaikan perikanan dan tiga mahasiswa pascasarjana untuk penelitian.

Empat proyek perbaikan perikanan yang telah bergerak menuju keberlanjutan dan memenuhi syarat pendanaan OSF itu akan menggunakan dana sesuai dengan fokus perbaikan masing-masing.

Menurut dia tidak hanya oleh industri, maka pada 2022 ini penerima OSF juga berasal dari LSM, yaitu Rekam Nusantara dalam proyek pengembalian stok ikan kakap dan kerapu di Sumbawa, Nusa Tenggara  Barat dan Yayasan WWF Indonesia untuk pengelolaan stok kepiting bakau di area konservasi pesisir di Kei, Provinsi Maluku.

Sedangkan dari industri, yakni PT Cassanatama Naturindo untuk pemberdayaan nelayan udang di Demak, Jawa Tengah, dan PT Sekar Laut Tbk dalam proyek penguatan ketertelusuran dan pendataan udang di Kotabaru.

Keempatnya sudah menjalankan perbaikan perikanan dan masuk dalam kategori "In-Transmition to MSC (ITM) yang menunjukkan kematangan dalam proyeknya menuju sertifikasi ekolabel MSC.

Ia menambahkan perbaikan perikanan kakap kerapu di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dan kepiting bakau di Kei, Maluku merupakan bagian dari MSC sejak 2019 dalam proyek "Fish for Good" yang berakhir 2021 silam, sehingga dengan pendanaan OSF upaya menuju keberlanjutan ini kembali mendapat dukungan insentif dari MSC.

Ditegaskannya bahwa perbaikan perikanan merupakan upaya bersama untuk mewujudkan berkelanjutan dan MSC memberikan dukungan baik dari pengembangan kapasitas terhadap standar berkelanjutan, dorongan bagi pemangku kebijakan serta pendanaan termasuk melalui proyek "Fish for Good" dan OSF.

"Apresiasi kami berikan pada seluruh penerima dana hibah OSF atas inisiatifnya dalam seleksi ini secara mandiri, mari kita terus bekerja bersama demi perikanan Indonesia yang terjaga kelestariannya," katanya.

Selain perikanan, kata dia, seorang mahasiswa pascasarjana dari IPB University mendapatkan pendanaan untuk mendorong penelitiannya mengenai pengembangan inovasi metode analisas DNA untuk memprediksi umur kepiting rajungan di Indonesia.

Tidak hanya bermanfaat bagi studinya, penelitian juga diharapkan akan memperkaya analisa ilmiah proyek perbaikan perikanan yang berkaitan, demikian Hirmen Sofyanto.

Baca juga: MSC umumkan dana hibah Rp13 miliar perikanan-konservasi laut global

Baca juga: Program OSF bantu Rp900 juta kelola rajungan Indonesia berkelanjutan

Baca juga: Penelitian rajungan-kakap di Indonesia dibantu MSC melalui hibah OSF

Baca juga: MSC tawarkan dana hibah penelitian perikanan bagi ilmuwan Rp19 miliar

 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2022